Kakinya Patah, Nelayan Batam yang Ditabrak Kapal Patroli Polisi Singapura Segera Dioperasi
Dian Marzuki, nelayan yang ditabrak oleh Police Marine Guard Singapura, masih trauma. Dia akan segera menjalani operasi akibat kakinya yang patah.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Dian Marzuki (28), nelayan yang ditabrak oleh patroli polisi air (Police Marine Guard) Singapura, Rabu (31/10/2018) sore masih trauma.
Dian Marzuki masih lemas di ruang rawat inap teratai nomor 5 Rumah Sakit Otorita Batam.
"Kondisi ponakan saya akibat kejadian itu masih lemas dan mengalami trauma mengingat kejadian itu. Tapi ponakan saya sadarkan diri," terang paman korban Sjaiful, Kamis (1/11/2018).
Menurut Sjaiful, saat ini teman-teman korban yang menyaksikan peristiwa tersebut sedang berada di Polda Kepri untuk memberikan keterangan perihal kejadian tersebut.
"Sejumlah rombongan yang mancing dengan ponakan saya saat ini di Polda Kepri untuk memberikan keterangan," ujarnya.
Hingga saat ini, katanya, baik pihak konsulat ataupun polisi Singapura belum ada yang mengunjungi korban.
Baca: Dian Marzuki Ditabrak Patroli Polisi Air Singapura, Speedboat Hancur, Kakinya pun Patah
"Saat ini belum ada dikunjungi pihak terkait, masih sebatas keluarga dan kepolisian kita saja," ungkapnya.
Paman korban mengatakan, saat ini korban masih menunggu dokter untuk melakukan operasi bagian kaki korban yang patah.
"Karena kondisinya memang kritis saat ini," terangnya.
Sjaiful berharap kasus ini bisa tuntas dan ada penanganan dari pemerintah dan aparat hukum.
Karena insiden seperti ini bukan yang pertama kali dilakukan pihak kepolisian Singapura.
"Jangan sampai kejadian ini terjadi lagi, kita kan manusia jangan asal nabrak saja," tegasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunbatam.id dengan judul Segera Jalani Operasi, Nelayan Batam yang Ditabrak Kapal Polisi Patroli Singapura Masih Trauma