Seribu Orang dari 32 Organisasi di Tulungagung Gelar Aksi Damai Tolak Khilafah dan HTI
Sekitar 1000 orang dari puluhan organisasi masyarakat Tulungagung menggelar aksi damai tolak khilafah dan Hizbut Tahrir Indonesia ( HTI), Jumat
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, TULUNGAGUNG - Sekitar 1000 orang dari puluhan organisasi masyarakat Tulungagung menggelar aksi damai tolak khilafah dan Hizbut Tahrir Indonesia ( HTI), Jumat (2/11/2018) sekitar pukul 15.00 WIB.
Massa yang bergabung dalam Aliansi Masyarakat Tulungagung Peduli NKRI ini berjalan dari alun-alun Tulungagung ke Mapolres Tulungagung dan diakhiri di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bangsa.
Menurut koordinator lapangan, Syahrul Munir, aksi ini diikuti 32 perwakilan berbagai organisasi.
"Aksi sebagai bentuk dukungan moral kepada TNI, Polri dan pemerintah untuk memerangi sel-sel HTI dan paham radikalisme," ujar Munir.
Lanjut Munir, saat ini sel-sel HTI dan paham radikalisme di Tulungagung mulai bangkit, dipicu pembakaran bendera di Garut.
Salah satu buktinya adalah pengibaran bendera HTI saat acara malam sholawatan di salah satu MadrasahAliyah di Tulungagung.
Pengibaran bendera itu sempat menjadi pembahasan secara meluas di Tulungagung.
Dari pelacakan Munir dan kawan-kawan, bendera itu dikibarkan oleh seorang mahasiswi sebuah perguruan tinggi di Tulungagung.
"Dia datang ke acara malam sholawatan itu sebagai alumni, sekaligus jamaah sholawatan itu," tambah Munir.
Selain itu Munir juga mengingatkan Pemkab Tulungagung, terkait adanya Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menjadi anggota HTI.
"Kami berharap ada proses penyadaran dari pemerintah. Itu menjadi domain Pemkab Tulungagung," katanya.
Aksi diakhiri dengan doa bersama di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bangsa.
Doa bersama juga diikuti oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Tulungagung.
Usai penandatanganan nota kesepahaman seluruh elemen dan Forkopimda, massa aksi membubarkan diri.