Terpikat Pantai Selatan Cianjur, Menteri Susi Mengeluh Susahnya Urus Sertifikat
Pesona Pantai selatan Cianjur sempat memikat Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti untuk berinvestasi dengan membangun bandara dan tambak
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferri Amiril Mukminin
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Pesona Pantai selatan Cianjur sempat memikat Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti untuk berinvestasi dengan membangun bandara dan tambak untuk membuka potensi wisata.
Namun keinginan sang menteri untuk membuka wilayah selatan Cianjur masih terganjal birokrasi.
Sertifikat tanah yang telah ia beli tahun 2004 hingga saat ini belum ia pegang, sehingga pemeliharaan bandara di kawasan Cidaun pun kini terbengkalai.
Susi menyindir, hingga saat ia menjabat sebagai menteri pun tak ada pihak yang mengantar sertifikat tanah kepadanya.
"Jadi menteri pun masih susah, tak ada yang antar sertifikat, masih harus urus sendiri," katanya saat berdialog dengan Anggota DPR RI Komisi IV Maruarar Sirait dalam telepon, Minggu (4/11) di kantor PWI Cianjur, Jalan Siliwangi.
Susi mengatakan, manfaat bandara yang ia buka pada akhirnya akan berimbas juga untuk wilayah Kabupaten Cianjur.
"Masa di Kabupaten Cianjur tak ada Dinas Kelautan," katanya.
Saat diajak untuk berkunjung, Susi mengatakan bahwa bandara yang dibangun di atas tanah seluas 5 hektare tersebut harus diperbaiki terlebih dahulu.
"Tempatnya jauh di Cidaun, harus dibetulin dulu bandaranya, sertifikatnya juga tak tahu dimana, dulu saya beli dari banyak sertifikat," katanya.
Baca: Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti serta Para Santri Ciptakan Rekor dengan Makan Ikan
Dari balik telepon menteri Susi meminta wartawan Cianjur juga mempertanyakan kepada dinas terkait perihal pengurusan sertifikat tersebut.
Baca: Ketika Menteri Susi Pudjiastuti Ketagihan Makan Durian Banyuwangi
"Tolong ya dibantu juga dimana permasalahannya itu," ujarnya.
Susi mengatakan, dalam hal ini seharusnya pemerintah daerah dan pemerintah pusat saling mendukung satu sama lain.
"Pemda setempat dan pemerintah pusat harus saling mendukung dong, kalau Pemda nya ogah-ogahan mau gimana jangan sampai "aing aingan" lagi," katanya