Jatuhnya Lion Air Sempat Sebabkan Konsumsi Ikan Laut di Kalsel Menurun, Ini Kata Dinas Perikanan
Jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 di Perairan Karawang, juga sempat berdampak pada konsumsi ikan laut di Kalimantan Selatan.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 di perairan Tanjung Karawang, juga sempat berdampak pada konsumsi ikan laut di Kalimantan Selatan.
Beberapa konsumen, memilih beralih ke ikan air tawar.
Contohnya, Esah, warga Banjarmasin Barat ini mengaku, tidak berani memakan ikan.
"Ya namanya ikan laut. Enggak dulu deh," katanya.
UPT Pelabuhan dan Perikanan Dinas Kelautan Provinsi Kalimantan Selatan, Rusdi Hartono, mengatakan jika ikan yang diambil kebanyakan berasal dari Selat Makassar.
"Perairan Karawang berada di Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 712 (kode wilayah Laut Jawa) memang masuk dalam kawasan yang ikannya boleh diambil. Namun kebanyakan ikan yang ada di ambil dari WPP 713 (kode untuk wilayah Selat Makasar). Nelayan yang mengambil ikan tak sampai ke sana," bebernya.
Ia memastikan jika ikan yang beredar di Kalimantan Selatan, aman dikonsumsi.
Apalagi, wilayah Pelabuhan Ikan di Banjar Raya, Kecamatan Banjarmasin Barat, memasok ikan untuk didistribusikan ke 13 kabupaten kota di Kalimantan Selatan termasuk Kalteng, Kaltim, dan Kalbar.
"Ikan disini didoninasi lajang, peda, tongkol, termasuk kerapu. Sejauh ini penjualan ikan normal, rata-rata 50 ton per hari," bebernya. (Banjarmasinpost.co.id/Eka Pertiwi)