Terkecoh Informasi Kebakaran Permukiman, Truk Pemadam Kebakaran Terbalik
Saat itu, truk tangki berisi air yang dikendarai Markus Hendi hendak menuju lokasi kebakaran di jalan Pelita V.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan wartawan tribunkaltim.co, Christoper D
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Truk tangki satuan relawan terguling di tanjakan jalan Pelita IV, Sambutan, Kota Samarinda Senin (5/11/2018).
Kejadian tergulingnya truk tangki milik satuan relawan Mim Rescue itu terjadi sekitar pukul 15.56 Wita.
Saat itu, truk tangki berisi air yang dikendarai Markus Hendi hendak menuju lokasi kebakaran di jalan Pelita V.
Saat diperjalanan, truk tersendat akibat adanya truk tangki lain yang berhenti disekitar tanjakan. Lalu, truk tersebut termundur dan menabrak bagian kanan sisi jalan yang mengakibatkan truk terbalik.
"Truk berhenti saat hampir diatas tanjakan, saat itu di depan ada truk lain. Saya mencoba mempertahankan kemudi, tapi truk tetap termundur," ucap Hendi yang mendapatkan luka dibagian kepalanya, Senin (5/11/2018).
"Sengaja saya hantamkan ke kanan, karena dibelakang ada kendaraan, setelah itu terbalik truk," tambahnya.
Akibat kejadian itu, enam personel yang ada di truk tersebut mengalami luka-luka dan saat ini tengah menjalani perawatan di klinik kesehatan terdekat.
Sementara itu, informasi adanya kebakaran permukiman di jalan Pelita V ternyata tidak benar. Kepulan asap hitam tebal yang terlihat dari kawasan perkotaan merupakan hasil pembakaran ban yang sengaja dilakukan.
Pasalnya, saat itu hampir sebagain besar unit tangki pemadam, dari berbagai unsur bergegas ke lokasi kejadian, mengira ada kebakaran permukiman.
"Bukan permukiman, tapi sengaja membakar ban. Banyak yang terkecoh, karena kalau dilihat dari kota, asap memang tebal. Tapi, saat itu belum ada yang memastikan kalau itu hanya ban dibakar," ucap Kasi Evakuasi dan Penyelamatan, Damkar Kota Samarinda, Abdul Rahman.
Dia menilai, seharusnya seluruh unsur harus dapat menahan diri terlebih dahulu sebelum adanya kepastian, pasalnya tidak jarang informasi yang belum akurat membuat banyak pihak terkecoh.
Hal itu juga sebagai upaya untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
"Semestinya harus dipastikan terlebih dahulu, apa yang terbakar, sistem lingkungannya seperti apa, setelah informasi tersebut akurat, baru bergerak," ucapnya.
Dia juga menyayangkan tindakan warga yang sengaja membakar ban tanpa memberitahukan terlebih dahulu kepada pihak terkait.
Seharusnya warga tersebut dapat memperkirakan dampaknya, jika ban yang dibakar banyak yang dapat mengakibatkan timbulnya asap tebal, seharusnya melapor terlebih dahulu.
"Warga juga harus laporkan dahulu kalau mau ada aktivitas membakar, laporkan ke kami biar bisa kami sebarkan ke unsur yang lain, agar hal seperti ini tidak lagi terjadi," harapnya.
Truk tangki itu sendiri berhasil dievakuasi sekitar pukul 17.40 Wita. Selama proses evakuasi, jalanan tersebut lumpuh, pasalnya truk yang terbalik menutupi sebagian besar badan jalan. (*)