Jusuf Kalla : Tanpa Ilmu Tidak akan Bisa Menguasai Masa Kini dan Masa Depan
Pemerintah merasa terdorong mendirikan Universitas Islam Internasional di Indonesia, agar bisa menciptakan kedamaian dunia
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan TribunJabar Daniel Andreand Damanik
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Wakil Presiden Republik Indonesia DR (HC) M Jusuf Kalla memberikan orasi ilmiah dalam rangka Milad Ke-60 Universitas Islam Bandung (Unisba) yang bertemakan "Unisba For Asean : Moderate, Cooperate, And Civilized Islam " Sabtu (17/11/2018).
Beberapa pesan disampaikan Jusuf Kalla dalam orasi ilmiahnya antara lain tentang kelimuan dan rasa syukur Indonesia karena masih bisa merasakan damai.
"Usia 60 adalah usia matang. Tentunya Unisba telah melahirkan ribuan alumni yang telah mengambil bagian bagi bangsa kita. Orang terpelajar, pintar, dan bermanfaat. Upacara ini merupakan suatu kehormatan bagi saya," kata Jusuf Kalla.
Jusuf Kalla mengatakan, tahun 50-an merupakan tahun pertumbuhan universitas Islam di Indonesia.
Hal itu muncul karena pendiri universitas merasa pendidikan agama Islam penting bagi bangsa.
Wapres meminta agar seluruh bangsa mendoakan pendiri universitas khususnya Unisba.
Jika berkaca pada bidang keilmuan, JK mengatakan umat Islam masih membanggakan kejayaan masa lalu.
Membanggakan ahli kedokteran, psikologi, matematika, dan ilmuwan pada masanya.
"Setelah abad 16 dan 17 , kebangkitan ilmu di dunia Islam telah meredup. Digantikan kebangkitan dari bangsa barat yang hingga saat ini masih populer dalam ilmunya, ini menjadi tantangannya," kata Wapres RI.
Jusuf Kalla mengatakan jangan puas pada kejayaan masa lalu, yang terpenting menurutnya ialah masa sekarang dan masa depan.
Tanpa ilmu, kata Jusuf Kalla, kita tidak akan bisa menguasai masa kini dan masa depan.
"Kita harus bersyukur di Indonesia, sebagai negara yang mayoritas beragama Islam, suasana masih damai. Kita pernah berkonflik, tapi masih bisa diantisipasi," katanya.
Jusuf Kalla menilai Indonesia masih ada kedamaian sesama umat muslim, kedamaian terhadap antar agama, meskipun ada perbedaan pandangan, dinilainya sudah biasa dan tetap harus dijaga.
Penilaiannya, kondisi saat ini terkait keilmuan ialah, orang lebih banyak belajar ke negara Amerika, Inggris, Jerman, dan Prancis. Hampir tidak ada ke negara Islam, kecuali belajar agama.
Melihat kondisi tersebut, pemerintah merasa terdorong mendirikan Universitas Islam Internasional di Indonesia, agar bisa menciptakan kedamaian dunia.
"Bangga kepada Unisba yang mengajarkan ilmu dunia dan akhirat. Hal ini sangat menentukan kemajuan bangsa. Negara maju, pasti memiliki semangat yang tinggi dan penuh cita-cita. Kita harus merebut teknologi dan pengetahuan agar bisa maju," katanya.
Harapan Jusuf Kalla kepada Unisba di usianya yang ke-60 Unisbabisa menjadi bagian dari kemajuan tersebut. Khususnya pada cita-cita Unisba menjadi pelopor di Asia. Jika dikerjakan bersama, kemajuan tersebut akan diperoleh secara cepat.
"Hanya yang menguasai ilmu yang bisa meraih kemajuan. Memajukan masyarakatnya, agamanya, dan bangsanya secara keseluruhan. Selamat kepada Unsiba," kata Jusuf Kalla.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.