Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ismail Sebut Minyak Kayu Putih Hasil Sulingannya Paling Murni di Pulau Buru

Ismail mengatakan, minyak kayu putih hasil sulingannya merupakan minyak kayu putih paling murni yang ada di Pulau Buru.

Penulis: Brian Priambudi
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Ismail Sebut Minyak Kayu Putih Hasil Sulingannya Paling Murni di Pulau Buru
Dokumentasi Daihatsu
Minyak kayu putih hasil sulingan Ismail merupakan minyak kayu putih paling murni yang ada di Pulau Buru, bahkan mungkin di seluruh Indonesia. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Brian Priambudi

TRIBUNNEWS.COM, NAMLEA - Di tengah gersang dan panasnya Pulau Buru, terdapat sebuah bangunan kecil berupa tempat penyulingan minyak kayu putih.

Tempat penyulingan yang berada di tengah kebun tanaman kayu putih itu telah berdiri selama 4 tahun dan dimiliki oleh Ismail Kaupagu.

Ismail mengatakan, minyak kayu putih hasil sulingannya merupakan minyak kayu putih paling murni yang ada di Pulau Buru, bahkan mungkin di seluruh Indonesia.

"Banyak orang datang, tahu semua dan mereka mau minyak kayu putih yang asli. Kalau yang lain-lain tidak asli seperti minyak kayu putih milik saya," ujar Ismail saat dikunjungi Tim Terios 7 Wonders di Namlea, Maluku, Sabtu (10/11/2018).

Dalam kondisi bangunan sederhana, Ismail bersama anak-anaknya memasak pohon minyak kayu putih yang dibantu sejumlah karyawan yang dimilikinya.

Ismail mengaku, minyak kayu putih yang dijualnya tidak memiliki merek dan dijual begitu saja kepada pengunjung yang datang atau dijual di sebuah toko di tengah Kota Namlea.

Minyak Kayu Putih di Pulau Buru_1
Minyak kayu putih hasil sulingan Ismail merupakan minyak kayu putih paling murni yang ada di Pulau Buru, bahkan mungkin di seluruh Indonesia.
Berita Rekomendasi

Bahkan dirinya tidak mempunyai satuan ukur untuk harga minyak kayu putih yang dijualnya.

"Kalau sama karyawan, sehari bisa produksi sampai 9 botol bir. Kalau saya kerjakan sendiri hanya 2 botol saja sehari. Harganya Rp 75 ribu satu botol," papar Ismail.

Dengan penuh semangat, Ismail bercerita saat ini telah memiliki 6 lokasi penyulingan dan lahan tanaman minyak kayu putih seluas 100 hektar di Pulau Buru.

"Di Kota Namlea ini saya punya 6 lokasi penyulingan. Luas lahan saya 100 hektar. Disini banyak penyuling seperti saya jumlahnya ratusan bahkan ribuan," terangnya.

Uniknya, Pulau Buru yang memiliki ladang minyak kayu putih yang sangat luas itu tidak ditanam oleh para penyuling minyak kayu putih.

Tetapi tumbuhan tersebut tumbuh dengan sendirinya dan akan bertambah banyak ketika terbakar secara alami karena panasnya cuaca di Pulau Buru.

"Tanaman itu tumbuh sendiri, bukan saya yang tanam. Kalau digusur atau terbakar, dalam jangka waktu 2 bulan dia akan tumbuh kembali. Bahkan tumbuhnya bisa lebih banyak lagi," ujar Ismail.

Ismail bercerita saat ini dia mempunyai 30 karyawan yang bekerja di 6 tempat penyulingan.

Berdasarkan keterangannya, untuk membuat 2 liter minyak kayu putih memakan waktu hingga 3 jam jika dikerjakan oleh 3 orang sekaligus.

Karena tidak memiliki merek dagang, Ismail pun menggunakan kemasan seadanya dari bekas botol minuman seperti botol softdrink bahkan botol minuman keras.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas