Sempat Selfie Bareng Teman-Temannya, Siswi kelas V SD Tenggelam di Danau
Bocah berusia 11 tahun itu ditemukan tewas tenggelam usai bermain air, serta berfoto ria bersama lima orang teman-temannya
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan wartawan tribunkaltim.co, Christoper D
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Siswi kelas V Sekolah Dasar (SD) tewas tenggelam di danau, yang terdapat di jalan Harun Nafsi, Loa Janan Ilir, Selasa (20/11/2018).
Bocah berusia 11 tahun itu ditemukan tewas tenggelam usai bermain air, serta berfoto ria bersama lima orang teman-temannya.
Korban, bernama Nurul Huda Aulia, pagi tadi sekitar pukul 07.00 Wita menuju ke lokasi bersama Dini (13), Gina Fauziah (11), Rifaldi (11) , Sani (8) dan Fahrel (11).
Keenam anak itu berkumpul terlebih dahulu di depan gang Karya Bersama, lalu melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki ke lokasi tujuan.
Kendati melewati medan yang cukup sulit dilalui, seperti perbukitan dan sedikit masuk hutan, termasuk memanjat tebing, namun keenamnya dapat sampai ke tujuan.
Sesampainya di lokasi tujuan, air yang terlihat tenang dan berwarna hijau, membuat korban dan teman-temannya mengabadikan foto dengan berselfie.
Selain berfoto ria, bermain air serta berenang juga dilakukan, namun berenang di danau hanya dilakukan oleh anak laki-laki saja.
Saat mau pulang, korban mengajak Dini dan Gina untuk ikut berenang, namun jakan berenang itu ditolak oleh kedua temannya itu. Saat korban cuci kaki di pinggir danau, korban terpeleset dan masuk ke danau.
Baca: Bocah 11 Tahun Tenggelam Ketika Sedang Mandi di Banjir Kanal Barat
"Dia (korban) kepeleset, sambil pegang tangan Gina. Saya ditarik Gina, jadi kami sempat kecebur ke danau," ucap Dini, Selasa (20/11/2018).
Keduanya bukan tanpa usaha untuk menolong korban, bahkan tangan korban sempat dipegangi, namun karena korban tidak bisa berenang dan korban panik membuat kedua teman korban tidak dapat menyelamatkan temannya itu.
"Tangan Nurul itu seperti berontak, karena dia tidak bisa berenang, makanya pegangan tangan kami ke dia terlepas. Lalu dia hilang tenggelam," ungkapnya.
"Kalau anak laki-lakinya sudah pernah kesana (danau), tapi kami baru pertama kali kesitu," tambahnya.
Setelah itu, teman-teman korban minta batuan ke petani yang ada disekitar lokasi kejadian. Lalu, tidak lama kemudian datang keluarga korban untuk melakukan pencarian.
Sekitar tiga jam mecari tubuh korban, akhirnya korban dapat ditemukan dengan kondisi telah meninggal dunia.
Junaidi (36), ayah korban menjelaskan, korban merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Pagi itu, korban tidak ada memberitahukan kepada dirinya akan pergi kemana.
"Tidak ada bilang mau pergi kemana, yang jelas pagi-pagi dia sudah keluar rumah. Lalu, saya dapat kabar dia tenggelam sekitar jam 10.00 Wita, saya dan pamannya langsung ke lokasi," ucapnya singkat.
Sekitar pukul 16.50 Wita, jenazah dibawa ke pemakaman umum yang berada tidak jauh dari rumah duka.
Sementara itu, kendati telah memintai keteranagn sejumlah saksi, termasuk mendatangi lokasi kejadian, namun hingga saat ini kepolisian masih melakukan penyelidikan, apakah danau tersebut bekas lubang tambang atau bukan.