Pawon Semar Sukseskan Semarang Tuan Rumah Suma Oriental 2020
Terlebih Revolusi Industri 4.0 menuntut UKM untuk lebih efisien dan produktif dengan cara masuk digitalisasi koperasi.
Editor: Hasanudin Aco
Wakil Walikota Semarang Hevearita G. Rahayu mengapresiasi antusiasme pengurus Pawon Semar yang begitu bersemangat menggalang kekuatan dari potensi yang dimilikinya untuk ikut berkontribusi bagi kemajuan Kota Semarang.
"Meski Pawon Semar baru berjalan 4 bulan sejak dibentuk kepengurusan pusat, tapi sudah cepat bergerak. Saya sangat respek niat baik warga Pawon Semar yang telah berkonsolidasi dan merumuskan program jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Langsung memutuskan untuk bisa berperan aktif dan sinergi dengan Pemkot Semarang, "ungkap mbak Ita, sapaan akrab Wawakot Semarang ini
Ita mempersilahkan Pawon Semar bersinergi dengan program yang telah, sedang dan akan berjalan di Kota Lumpia ini. Misalnya pengembangan kampung tematik untuk mendukung pariwisata Semarang.
Salah satunya, Kampung Malon Gunungpati yang menjadi sentra industri batik. Lalu, Desa Wisata Kandri, Gunungpati dengan bersimbiosis dengan pelaku UKM di bidang kuliner, pelestarian budaya desa Kandri dengan mementaskan kesenian wayang kulit, wayang suket, ketoprak, jathilan, dan kesenian lesung.
Mengoptimalkan potensi alam dengan kreativitas dan inovasi dititik spot- spot yang disukai pelancong. Kemudian Wana Wisata Tinjomoyo, revitalisasi kota lama yang telah teranggarkan hingga Rp200 Miliar.
Pawon Semarang juga dipersilahkan dapat memanfaatkan Gedung Telkom yang kini didandani menjadi galery UKM, yang mampu menampung dan memasarkan industri kreatif yang terseleksi dan berdaya saing serta destinasi lainnya yang di up grade menjadi lebih ciamik seperti Taman Lele sebagai amphi teater dan hotel, THR Tegalwareng yang akan dibangun menjadi convention hall terbesar di Jateng, lalu Taman KB yang kini sudah menjadi Taman Indonesia Kaya.
"Hanya saja yang kurang adalah marketing communication (Marcom) yang lebih masif. Untuk itu atas prakarsa Pak Hend, Pemkot Semarang menyampaikan apresiasi untuk menghadirkan delegasi 44 negara di Asia dalam konferensi internasional tentang Suma Oriental pada tahun 2020 di Semarang yang akan menjadi magnet bagi pariwisata dan perekonomian Semarang,"ungkap Wawakot Semarang.
Hendardji menyebut konferensi dan kunjungan delegasi Suma Oriental ini sangat bergengsi karena menjadi sentral koneksi jaringan kota-kota besar di dunia.
"Kita akan kondisikan Semarang sebagai leader karena event ini sangat bergengsi untuk branding Semarang sebagai kota bereputasi dunia. Dan Menlu akan membuka seminar internasional Suma Oriental 2020, sebagai momentum tentang sejarah dan geografi dari gambaran perjumpaan pertama antara bangsa Eropa dengan bangsa Asia atau antara Barat dengan Timur," ujar mantan Danpuspom TNI ini.
Ketum Pawon Semar menginstruksikan bidang Hubungan Luar Negeri yang digawangi Toto Waspodo yang dalam waktu dekat akan dilantik menjadi Dubes Vietnam dan putri mantan Irwasum Polri, Tantri Dyah Kiranadewi untuk segera menindaklanjuti pelaksanaan Suma Oriental 2020.
Hanya saja, permasalahannya, meski LRT juga akan dibangun untuk mendukung transportasi Semarang. Yang tak kalah penting, adalah bagaimana Bandara A Yani baru, tidak hanya bisa melayani 3 kota internasional saja.
Ini, kata Hendardji, menjadi tantangan Pemkot Semarang untuk berusaha keras dan berfikir cerdas agar bisa merealisasikan direct flight Semarang dari dan ke kota-kota dari 44 negara yang akan berkunjung ke Semarang. Terlebih lagi saat ini Semarang tercatat sebagai kota paling nyaman keenam di dunia dan akan menjadi world heritage city oleh Unesco.