Keanehan yang Terjadi Sebelum Ayah Banting Anaknya Hingga Tewas
Tindakan memilukan itu terjadi di Jalan Usaha Baru, Parit Langgar, Sungai Rengas, Kubu Raya, Kalimantan Barat, Sabtu
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ya' M Nurul Anshory
TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Putri Aisyah yang berumur setahun lima bulan harus meregang nyawa di hadapan ibunya sendiri, Hamisah (38), Sabtu (24/11/2018).
Bocah itu tewas dibanting oleh ayahnya sendiri.
Tindakan memilukan itu terjadi di Jalan Usaha Baru, Parit Langgar, Sungai Rengas, Kubu Raya, Kalimantan Barat, Sabtu (24/11/2018) pagi.
Tetangga korban, Susilawati (48) mengaku mendengar suara hempasan dari arah rumah korban.
Susilawati menceritakan kejadian yang menimpa tetangganya.
Ia merasa sejak awal sudah ada keanehan pada pelaku.
"Kejadian tadi pagi memang sudah ada yang aneh-aneh, ngaji itu teriak teriak seperti orang stres," ucapnya.
Susilawati sempat berpikir teriakan itu bukan berasal dari pelaku.
"Aneh mendengarnya. Saya pikir menantunya, saya intip ternyata suami Hamisah," ucapnya.
Dengan bibir bergetar-getar ia menjelaskan perasaannya ketika tahu Putri Aisyah meninggal tragis.
"Sedih udah pasti, namanya anak kecil sedang lucu-lucunya, ada rasa marah, kecewa, dan gak nyangka juga," ucapnya.
Menurut Susilawati, pelaku sangat menyayangi anaknya.
"Bapak nya ini sayang dengan anaknya. Tadi pagi aja masih sempat dia gendong anaknya," ucapnya.
Ketika kejadian suami Susilawati sudah berangkat kerja.
"Suami saya sudah pergi kerja, saya sama anak saya dengar suara hempasan," jelasnya.
Ditanya Tribunpontianak.co.id, Sabtu (24/11/18) pukul 12.34 soal suara hempasan itu sampai terdengar kerumahnya.
"Iya, kan suaranya keras disini, saya disini, persis di sini tempat sekarang, lagi berdiri," jawabnya.
Susilawati mendengar dua kali hempasan keras.
"Hempasan saya dengar 2 kali dan nyaring. Kalau hempasan lantai dan semen itukan beda," tuturnya.
Ia bisa memprediksi kalau itu sesuatu yang dihempas di semen.
"Kalau lantai itu kan nyaring sekali, kalau semen kan agak medam," ucapnya.
Setelah dua kali hempasan ia mendengar Putri Aisyah menangis.
"Tidak lama Putri Aisyah menangis, setelah suara hempasan itu saya pikir Putri Aisyah terjatuh," ucapnya.
"Karena dulu pernah juga saya dengar aisyah itu jatuh," timpalnya.
Awalnya Susilawati tidak mengira kalau Putri Aisyah di aniaya oleh ayah kandungnya.
Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul Kisah Bocah 1,5 Tahun Tewas Dibanting Ayah Kandung, Tetangga Ungkap Fakta Mengejutkan