Napi yang Kabur dari LP Lambaro Rampas Sepeda Motor Warga Bayu
Saat itu tidak ada warga di lokasi kejadian, sehingga Mahyuddin terpaksa merelakan sepeda motornya dibawa kabur
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Serambi Indonesia Zainal Arifin M Nur
TRIBUNNNEWS.COM, BANDA ACEH – Kerusuhan di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas II-A Banda Aceh yang berujung pada kaburnya sejumlah tahanan, Kamis (29/11/2018) malam, ternyata berefek kepada warga di sekitar lokasi.
Lembaga Pemasyarakatan yang biasa disebut LP Lambaro ini berada di kawasan areal persawahan berdekatan dengan beberapa gampong yang padat penduduk di Kemukiman Pagar Air, Ingin Jaya, Aceh Besar.
Informasi diperoleh Serambinews.com, saat para tahanan dan napi itu kabur, sempat terjadi tindak kekerasan berupa perampasan kendaraan milik warga Gampong Bayu, yang berjarak sekitar dua kilometer dari LP.
Adalah Mahyuddin (57), warga Gampong Bayu, yang menjadi korban tindak kekerasan para napi tersebut.
Dihubungi Serambinews.com melalui telepon selularnya, Mahyuddin mengatakan, peristiwa yang menimpanya terjadi saat dia sedang dalam perjalanan dari Gampong Bayu ke Gampong Pante.
“Saya dalam perjalanan dari Bayu ke Pante untuk Shalat Magrib sekaligus menghadiri samadiyah (tahlilan) di Gampong Pante,” kata Mahyuddin.
Gampong Bayu dan Gampong Pante berjarak sekitar 2-3 kilometer.
Jalur terdekat yang menghubungkan kedua gampong ini adalah melalui jalan yang melintas di depan LP Lambaro.
Mahyuddin mengatakan, dia melintas di LP Lambaro, saat azan Maghrib berkumandang.
“Saya melihat sangat ramai orang berlarian di sawah. Lalu ada tiga orang di jalan menghadang, mereka merampas sepeda motor saya, seraya mengatakan ‘Balik-balik. Honda (sepeda motor) kami pinjam, nanti ambil saja di Lambaro’,” kata Mahyuddin menirukan kata-kata salah satu dari tiga orang yang merampas sepeda motornya.
Selain para napi yang berlarian, saat itu tidak ada warga di lokasi kejadian, sehingga Mahyuddin terpaksa merelakan sepeda motornya dibawa kabur.
“Mereka sempat menarik baju saya sampai robek. Saya juga melihat mereka memegang batu berukuran besar, sehingga tidak berani melawan,” ujarnya.
Menurut Mahyuddin, ketiga pelaku kabur dengan sepeda motornya ke arah Gampong Reuloh, yang jalurnya tembus ke berbagai arah, seperti ke Bayu dan pasar Lambaro, Kecamatan Ingin Jaya.
Karena peristiwa itu, Mahyuddin harus mengurungkan niatnya untuk menghadiri tahlilan di Gampong Pante, Kemukiman Pagar Air.
Ia kemudian berjalan kaki ke Polsek Ingin Jaya dan membuat laporan kejadian yang menimpanya.
“Saya sudah melaporkan kejadian ini kepada pihak Polsek Ingin Jaya. Semoga sepeda motor saya bisa ditemukan kembali,” ujar Mahyuddin.
Adapun sepeda motor yang dirampas oleh para napi adalah Honda Beat tahun 2010, warna hitam, BL 4568 LAD.
Sebelumnya diberitakan, beberapa saat setelah kejadian, sempat beredar pesan berantai yang meminta warga di sekitar lokasi LP agar berhati-hati, karena para napi itu memiliki senjata tajam, dan akan merampas kendaraan sebagai sarana untuk melarikan diri.
Informasi itu sudah beredar dengan cepat hingga keluar Banda Aceh dan Aceh Besar.
Bahkan Serambinews.com juga mendapat pertanyaan kebenaran dari kaburnya napi dari warga di Pidie.
"Apa benar ada 200 napi LP Lambaro kabur," tanya seorang warga sambil mengirimkan pesan berantai yang beredar di grup WA ke WhatsApp (WA) Serambinews.com.
Pesan yang dikirim bervariasi.
Ada dalam bentuk gambar atau tulisan.
Misalnya seperti pesan di bawah ini:
"Banda Aceh & Aceh Besar situasi siaga/tidak menentukan, tetap waspada karna baru saja ada tahanan sekitar 200 orang kabur dari penjara ! Bila ada yang minta tumpangan jgn berhenti/mau".
Bahkan ada pesan berantai lain lagi yang beredar antar grup WA:
"BREAKING NEWS: BARU SAJA TERJADI KERUSUHAN DI LP LAMBARO. DIPERKIRAKAN 100 NAPI KABUR. MOHON MASYARAKAT WASPADA DAN JANGAN MENAMPUNG NAPI YG MELARIKAN DIRI KALO TIDAK INGIN BERMASALAH. BANTU POLISI KERJA".
Pada intinya warga ingin mengetahui apa benar informasi kaburnya ratusan napi tersebut.
Meski begitu, para warga yang ada anggota keluarganya sudah mengingatkan supaya berhati-hati atau waspada.
Pihak kepolisian pun sedang berjaga-jaga di sekitar penjara.
Bahkan berusaha mengejar para napi yang dikabarkan kabur dari LP.
Wartawan dan fotografer Serambinews.com yang turun ke lapangan pun sedang mengumpulkan informasi untuk disampaikan ke pembaca.