Cerita Wirausahawan Indonesia Terpilih Jadi Endeavor Entrepreneur ke-100 di Dublin
Indonesia kini menjadi pusat inovasi dan pertumbuhan ekonomi di Asia seiring dengan makin banyaknya perusahaan rintisan yang tumbuh dan berkembang.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Minat menciptakan bisnis dan startup yang mendatangkan profit di Indonesia semakin berkembang pesat, menjadikan Indonesia sebagai pusat inovasi dan pertumbuhan ekonomi di Asia.
Di tengah berkembangnya ekosistem startup lokal, semangat entrepreneurship semakin terlihat dengan hadirnya semakin banyak entrepreneur berdampak tinggi di Indonesia yang bergabung dalam komunitas wirausahawan global Endeavor Indonesia.
Saat ini ada tiga jajaran eksekutif dari Staffinc, yaitu Wisnu Nugrahadi (CEO), Dimas Pramudya Putra (CPO), dan Margana Mohamad (CCO), resmi terpilih sebagai Endeavor Entrepreneur setelah melalui proses seleksi ketat di International Selection Panel (ISP) ke-100 yang diselenggarakan di Dublin, Irlandia pada 18 September 2024.
Staffinc saat ini bergabung dengan jajaran sejumlah startup di Indonesia, seperti eFishery, Kopi Kenangan, Kitabisa, Paxel, Chickin, serta Bobobox.
Devina Hartono, Executive Director Endeavor Indonesia menyatakan, pencapaian ini merupakan bukti kekuatan ekosistem kewirausahaan di Indonesia.
"Pencapaian ini menunjukkan dedikasi dan inovasi dari setiap entrepreneur, termasuk Wisnu, Dimas, dan Margana dari Staffinc. Kami berharap dapat terus mendukung ekosistem startup Indonesia dan Asia untuk bersaing di level global. Bersama-sama, kita akan memperkuat ekosistem startup Indonesia dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," kata Devina.
ISP kali ini dinilai menjadi tonggak penting dalam sejarah Endeavor karena mampu mempertemukan para entrepreneur terkemuka dari 15+ negara dan para pemimpin bisnis global dalam panel seleksi yang diadakan di berbagai kota dunia.
ISP mempertemukan para entrepreneur dari 15+ negara dengan pemimpin bisnis global. Panel seleksi ini diisi oleh tokoh-tokoh ternama seperti Oliver Rippel (Asia Partners), Javier Villamizar (Softbank Investment Advisors), dan Herman Bosman (RMB & RMI Holdings). Mereka memilih entrepreneur berpotensi tinggi yang diharapkan mampu memberikan dampak besar.
Baca juga: Fenomena Tech Winter Bikin Pendanaan Startup Indonesia Turun
Staffinc sendiri didirikan pada 2018 dengan konsep Workforce-as-a-Service berupa solusi manajemen tenaga kerja untuk 100 jenis pekerjaan di sejumlah kota di Indonesia.
Dengan menjadi bagian dari Endeavor, mereka berpeluang memperluas skala bisnis dan memperkuat posisinya sebagai penyedia solusi manajemen tenaga kerja inovatif.
CEO Staffinc Wisnu Nugrahadi menyatakan, perjalanan menuju ISP ke-100 di Dublin tak lepas dari semangat kolaborasi dan inovasi, termasuk kesempatan bertemu para founder yang mempresentasikan bisnis mereka.
Baca juga: Kominfo Klaim Sudah Fasilitasi Startup Lokal dan Raih Pendanaan Rp 2.6 Triliun
"Kami berharap kemitraan ini dapat memberikan dampak yang lebih besar, khususnya dalam meningkatkan kualitas tenaga kerja Indonesia," ungkap Wisnu.
Seiring dengan makin berkembangnya ekosistem entrepreneurship di Indonesia, kolaborasi antara Endeavor dan Staffinc menjadi langkah penting dalam menghadirkan inovasi dan dampak positif di sektor ketenagakerjaan serta mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Laporan reporter: Yudho Winarto | Sumber: Kontan