Remaja Berusia 16 Tahun Ini Mengaku Sebagai Anggota Brimob Gadungan
Brimob gadungan itu bernama Jacky Zhakaria Kinantan Sinaga (16), warga Jalan Bromo Gang Sosial, Kelurahan Tegalsari III, Kecamatan Medan Area
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Medan Dohu Lase
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Unit Intel Polsek Medan Area mengamankan seorang pemuda yang menyamar sebagai anggota Brimob gadungan berpangkat Ajun Komisaris Polisi (AKP), Jumat (30/11/2018) sekitar pukul 10.00 WIB.
Brimob gadungan itu bernama Jacky Zhakaria Kinantan Sinaga (16), warga Jalan Bromo Gang Sosial, Kelurahan Tegalsari III, Kecamatan Medan Area.
Ia ditangkap di sekitar Thamrin Plaza, Jalan Thamrin, Kelurahan Sei Rengas II, Kecamatan Medan Area.
Ia nekat menjumpai seorang petugas kepolisian di kawasan Thamrin Plaza, Jalan Thamrin, Kelurahan Sei Rengas II, Kecamatan Medan Area, dengan mengenakan seragam dinas Brimob warna biru tua bertanda pangkat tiga garis lurus di kerah dan tulisan Pelopor di lengan kanan.
Saat itu juga, personel Polsek Medan Area tengah melakukan pengamanan di kawasan tersebut, sehingga Jacky langsung diamankan.
Saat di kantor polisi, pria yang sehari-hari bekerja sebagai buruh serabutan ini mengaku baru sebulan menyamar sebagai anggota Brimob.
Mulanya ia nekat melakoni penyamaran tersebut karena pernah dipukuli preman di Kawasan Industri Medan, Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli.
Uang perusahaan yang ia kantongi waktu itu, sebanyak Rp25 juta, ludes dijarah para preman.
Pascainsiden itu, Jacky mengaku trauma.
Tekanan dari bos tempatnya bekerja, yakni memungut utang di kawasan KIM, memaksanya untuk putar otak. Alhasil, menyamar menjadi anggota Brimob pun jadi pilihannya.
"Sebulan lalu kejadian itu bang, tetapi saat itu aku bukan seragam kayak begini. Celana tetap yang ini, tetapi atasannya kaos aja. Jadi, enggak ada atribut macam-macam," tuturnya.
Siasat itu ternyata sukses. Para preman di kawasan KIM tak lagi berani mengganggunya, bahkan lari tunggang-langgang asal melihat dirinya melintas di kawasan KIM.
Ide baru pun timbul di otaknya. Ia menyebarkan proposal pernohonan bantuan dana sambil menggunakan seragam dinas Brimob, diduga hendak mengambil keuntungan materi.
Di hadapan penyidik, Jack pun mengaku sudah dua proposal ia jalankan lewat penyamarannya itu.
"Aku enggak menipu bang, apalagi memeras. Aku cuma sebarkan proposal saja. Itu pun proposal kegiatan kelenteng," kilahnya. (cr16/tribun-medan.com)