Semburan Gas Alam dari Lahan Bengkok di Banjarnegara
Keberadaan gas alam di lahan bengkok desa itu sebetulnya sudah diketahui lama oleh warga sejak puluhan tahun lalu
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Khoirul Muzakki
TRIBUNNEWS.COM, BANJARNEGARA - Pipa peralon tersambung ke dalam tanah bengkok Desa Bantar, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara.
Sekilas, instalasi itu mirip dengan jaringan pipa yang tersambung ke mesin pompa air namun bukan air yang menyembur dari mulut pipa sintetis itu melainkan semburan api yang berkobar tiada henti.
Pipa tersebut langsung mengeluarkan lidah api seusai terpatik percikan api dari korek yang dinyalakan Eko Purwanto, Kepala Desa Bantar.
Di dasar lahan yang ditanami pepohonan produktif oleh petani itu, diyakini tersimpan kandungan gas yang melimpah.
Keberadaan gas alam di lahan bengkok desa itu sebetulnya sudah diketahui lama oleh warga.
Baca: KA Joglosemarkerto Resmi Beroperasi Hari Ini (1/12)
Eko mengingat, saat dia masih belia, sekitar 30 tahunan lalu, ia sudah melihat fenomena tersebut.
"Itu di kebun, sudah diketahui sejak 30 an tahun yang lalu," katanya.
Dahulu, kata Eko, sumber daya alam itu sempat dimanfaatkan oleh warga.
Sejumlah warga memanfaatkannya untuk keperluan memasak.
Lumayan, mereka tak perlu repot mengumpulkan kayu bakar saat itu untuk mendapatkan sumber api.
Tetapi dalam perjalanannya pemanfaatan itu terhenti.
Warga tak lagi menggunakan gas alam itu dengan alasan yang tak diketahui.
Sumber daya alam itu pun tak termanfaatkan alias mangkrak hingga sekarang.