5.000 Warga Riau Mengidap HIV/AIDS
Jumlah ini terungkap dalam puncak peringatan Hari AIDS se-Dunia oleh Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Riau dan Pemerintahan Provinsi Riau
Editor: Hendra Gunawan

Helmi mengaku, angka pengidap HIV/AIDS di Riau terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
5.000 lebih masyarakat Riau kini menjadi pengidap HIV/AIDS berdasarkan data terakhir Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Riau pada bulan Oktober.
Dibanding 2017, terdapat peningkatan di tahun ini sekitar 1000 penderita.
KPA sebagai komisi yang memiliki perhatian khusus terhadap penderta AIDS, terus berupaya melakukan berbagai program dengan cara bekerjasama dengan berbagai element masyarakat, dan stakeholder lainnya.
Sesuai instruksi Kementrian Kesehatan, KPA dalam programnya menerapkan konsep Getting To 3 Zeroes yang berarti Zero New HIV Infection dengan harapan tidak ada lagi temuan kasus HIV baru atau nol pada tahun 2030.
Kemudian Zero Stigma and Discrimination atau tidak ada stigma dan diskriminasi terhadap ODHA, dan terkahir Zero AIDS Related Death yang berarti tidak ada lagi orang yang meninggal akibat HIV/AIDS.
Untuk mewujudkan program tersebut tambah Helmi, KPA di Riau terus berkerjasama dengan berbagai pihak guna mensosialisasikan itu ke semua segmen.
"Di Riau KPA bekerjasama dengan semua SKPD di Riau, kalau dia dinas tenaga kerja, maka sasaran dia ke kedinasannya, kepada tenaga kerja dan kepada perusahaan. Intinya sama-sama bergerak, seluruh kegiatan dilakukan bersama sesuai tupoksinya," terangnya.
Kasir Head Manager Transmart Pekanbaru, Nadia Indriani, menambahkan, keterlibatan Transmart pada peringatan puncak AIDS sedunia, adalah sebagai upaya sama-sama mengajak masyarakat untuk peduli terhadap kesehatan terutama HIV/AIDS.
Dengan menyediakan lokasi sebagai tempat terselenggaranya event, diharapkan memudahkan KPA Riau mensosialisasikan pentingnya menjaga pola hidup sehat.
"Dengan event ini sosialisasi terkait penanggulangan dan pencegahan HIV menjadi lebih menarik. Kita ingin terlibat dalam kegiatan positif ini. Dimana orang-orang gak perlu malu periksa kesehatan, orang-orang bisa tahu banyak informasi dan pengetahuan seputar dunia kesehatan," jelas Nadia. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul MIRIS! 5.000 Warga Riau Mengidap HIV AIDS hingga Oktober 2018, Bertambah 1.000 dari tahun 2017