Warga Ketakutan, 10 Ekor Gajah Berkeliaran di Kantor Kecamatan Minas
Sebanyak 10 ekor gajah liar di Riau berkeliaran di halaman Kantor Camat Minas, juga masuk ladang petani di Desa Karya Indah, Kampar
Editor: Hendra Gunawan
"Warga ketakutan. Nggak berani menghalau," ujar Subandi.
Ia memperkirakan, gerombolan Gajah liar berkisar 11 ekor.
Ini berdasarkan kabar di tengah-tengah masyarakat yang pernah melihat hewan besar itu pada hari sebelumnya.
Menurut Subandi, keberadaan Gajah di wilayah itu sudah sekitar dua hari belakangan.
Sebelumnya terlihat di daerah Lubuk Damak, masih di sekitar Jalan Riau Baru. Ia berharap otoritas terkait menangani Gajah liar segera.
BKSDA Riau Pantau Perkawinan Gajah Sumatera Robin dan Ngatini di TWA Buluh Cina
Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah I Riau memantau perkawinan Gajah Sumatera bernama Robin dan Ngatini di Taman Wisata Alam (TWA) Buluhcina.
Saat ini BKSDA Wilayah I tengah mencoba mengawinkan seekor Gajah Sumatera jantan bernama Robin dengan seekor Gajah Sumatera betina bernama El Ngatini.
Ngatini dan Robin adalah dua gajah dewasa jinak yang selama ini hidup di Pusat Latihan Gajah (PLG) milik BKSDA Riau.
Khusus masa kawin ini, Robin dan Ngatini dibawa ke Taman Wisata Alam (TWA) Buluhcina, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar.
Sebagai bagian dari konservasi gajah sumatera, keberhasilan perkawinan antara Robin dan Ngatini sangat diharapkan bisa memberikan generasi penerus Gajah Sumatera untuk menyelamatkan populasinya kian terancam.
Proses kawin ini, merupakan momen langka yang tidak bisa dilihat langsung oleh banyak orang. Petugas BKSDA sendiri hanya bisa melakukan pemantauan dari kejauhan.
Berbagai alasan diungkapkan oleh Kabid Wilayah I BKSDA Riau, Hutomo yang menerangkan selama proses kawin itu Gajah Sumatera tidak boleh diganggu.
"Kalo sedang musim birahi kita tidak boleh sembarangan mendekati gajah jantan, karena dia agak beringas," kata Hutomo.