Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Upaya Pemadaman Kebakaran di Sungai Pinang Ini Tidak Maksimal Gara-Gara Angin Kencang

Petugas pemadam dan juga anggota relawan dibuat kewalahan dengan lokasi kebakaran yang sulit dijangkau

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Upaya Pemadaman Kebakaran di Sungai Pinang Ini Tidak Maksimal Gara-Gara Angin Kencang
net
ilustrasi kebakaran 

Laporan wartawan tribunkaltim.co, Christoper D

TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Kawasan padat permukiman ludes terbakar.

Si jago merah menghanguskan rumah warga di jalan Hasan Basri, RT 23 dan RT 26, Blok A dan Blok B, Sungai Pinang, sekitar pukul 15.00 Wita.

Petugas pemadam dan  anggota relawan dibuat kewalahan dengan lokasi kebakaran yang sulit dijangkau.

Pasalnya akses menuju lokasi kebakaran tergolong jalanan yang sempit, ditambah dengan banyaknya warga yang datang menonton, membuat petugas pemadam kesulitan untuk segera memadamkan api.

Api sendiri menjalar dengan cepat, pasalnya rata-rata bangunan tempat tinggal warga terbuat dari kayu, ditambah jarak antar bangunan yang sangat rapat, membuat api cepat menjalar ke bangunan lainnya.

Hal itu diperparah dengan hembusan angin yang cukup kencang, membuat api semakin sulit dipadamkan.

BERITA TERKAIT

"Tidak ada yang sempat saya selamatkan, karena kejadiannya berlangsung cepat. Untung mama saya selamat, karena mama saya sudah tidak bisa jalan," ucap Uwai (42) yang rumahnya juga ludes terbakar, Kamis (6/12/2018).

Baca: Kebakaran Empat Rumah di Kuta Langlang Tewaskan Warga yang Bantu Padamkan Api

Sementara itu, Fatma (55), nyaris terbakar jika saja dirinya tidak cepat meninggalkan rumah. Pasalnya saat kejadian diringa tengah tertidur, sedangkan bangunan rumah yang diduga asal api berada tidak jauh dari rumahnya.

"Lagi tidur saya, tidak sempat lagi selamatkan barang-barang, habis semua terbakar," ucapnya pasrah.

Sedangkan Arbani (47), dirinya beryukur api tidak sampai menyebrang ke Blok C tempat tinggalnya.

Dia pun mengaku api tidak menyeberrang ke Blok nya karena terhalang masjid yang berada di antara Blok C dan Blok B.

"Diselamatkan masjid ini, jadi api tidak menjalar ke Blok C, api terhalang masjid ini," tegasnya.

Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kota Samarinda, Nanang Arifin menjelaskan, api dapat dipadamkam sekitar pukul 16.20 Wita.

Akibat kejadian itu, dari data sementara yang dihimpunnya, di RT 23 terdapat 13 bangunan tempat tinggal rusak berat, 5 bangunan tempat tinggal dan masjid terkena dampak.

Baca: Update Kasus Kebakaran Gedung Undar Jombang, Ratusan Ijazah Ludes Hingga Labfor

Di RT tersebut, terdapat 21 Kepala Kaluarga (KK) yang terdiri dari 84 jiwa kehilangan tempat tinggal.

Sedangkan di RT 26, terdapat 5 bangunan tempat tinggal rusak berat, dan 1 bangunan tempat tinggal terkena imbas, yang mengakibatkan 6 KK kehilangan tempat tinggal.

"Ada dua korban, yakni warga dan relawan yang sempat sesak nafas karena menghirup asap. Untuk asal api berasal dari rumah Untung, yang saat itu tengah disewa," ucap Nanang.

"Untuk data selengkapnya sedang kita himpun, untuk sementara itu data yang kami peroleh di lapangan," tambahnya.

Dirinya pun berharap agar masyarakat dapat paham dan mengerti, agar tidak mendekat ke lokasi kebakaran, pasalnya hal itu menyulitkan petugas pemadam menjangkau lokasi, guna memadamkan api.

"Banyak yang nonton saja, mengambil gambar tidak membantu. Seharusnya warga paham dengan kondisi seperti itu, untuk tidak mendekat ke sekitar lokasi kejadian," tegasnya.

Sementara itu, hingga saat kepolisian dari Polsek Sungai Pinang tengah menyelidiki penyebab api membesar.

Sumber: Tribun Kaltim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas