Sebanyak 1.333 Titik Drainase Vertikal Dibangun Tahun Depan
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menbangun sebanyak 1.333 unit drainase vertikal (sumur resapan) di empat wilayah ibu kota. Yaitu, Jakar
Editor: Content Writer
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menbangun sebanyak 1.333 unit drainase vertikal (sumur resapan) di empat wilayah ibu kota. Yaitu, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Barat dan Jakarta Selatan.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perindustrian dan Energi (DPE) Provinsi DKI, Ricki Marojahan Mulia mengatakan dari jumlah 1.333 titik yang akan dibangun, diantaranya ada sebanyak 33 titik drainase vertikal sedang atau dengan kedalaman 40 meter. Sedangkan 1.300 titik akan dibangun drainase vertikal dangkal dengan kedalaman empat meter.
“Sejumlah 1.300 unit sumur dangkal, untuk mengurangi genangan dan konservasi air tanah. Sedangkan 33 unit merupakan sumur resapan sedang, yang juga berfungsi memasukkan air ke dalam akuifer dengan tujuan konservasi air tanah dan untuk mencegah penurunan muka tanah,” kata Ricki.
Nantinya, ribuan sumur resapan akan dibangun di empat wilayah kota Jakarta saja. Sedangkan di wilayah Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu tidak bisa dibangun sumur resapan.
Dikarenakan kondisi muka air tanah yang tidak memungkinkan dibangun drainase vertikal. Wilayah yang difokuskan untuk pembangunan sumur resapan adalah wilayah rawan genangan khususnya yang padat pemukiman penduduk dan tidak memiliki drainase horizontal.
“Misalnya daerah komunal, padat penduduk, tapi tidak memiliki saluran pembuangan. Kalau hujan air tidak bisa mengalir kemana-mana. Kita bantu mengalirkannya dengan drainase vertikal,” jelasnya.
Pada Kebijakan Umum Anggaran-Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Tahun 2019, DPE Provinsi DKI Jakarta mengalokasikan anggaran untuk pembangunan sumur resapan sedang sebesar Rp 2,8 miliar dan Rp. 12,5 miliar untuk pembangunan sumur resapan dangkal.
Anggaran ini akan digunakan untuk membangun sumur resapan sebanyak 1.333 titik yang fungsinya untuk menangani banjir pluvial (akibat hujan setempat) dan sebagai upaya konservasi air tanah di wilayah Provinsi DKI Jakarta.
Lalu di tahun 2020, ditargetkan akan terbangun lagi sumur resapan sebanyak 1.334 titik. Kemudian pada tahun 2021, akan ada penambahan sumur resapan sebanyak 1.334 titik dan begitu juga di 2022 dengan jumlah yang sama penambahan sumur resapan.
Sehingga pada tahun 2022, diharapkan Jakarta sudah memiliki drainase vertikal sebanyak 5.335 sumur resapan. “Dengan begitu, kita bisa meminimalisir banjir atau genangan air di daerah yang rawan banjir,” kata Ricki. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.