Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Suara Misterius di Langit Pekalongan Dini Hari Tadi, Benarkah Karena Dilewati Pesawat Antonov?

Ada Pesawat Antonov, 'burung raksasa' sedang tidur di pangkalan udara era Uni Soviet di pinggiran Kota Kiev, Ukraina.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Suara Misterius di Langit Pekalongan Dini Hari Tadi, Benarkah Karena Dilewati Pesawat Antonov?
AIRLINERS.NET
Pesawat kargo super jumbo Antonov An-225 Mriya di Bandara Milan-Malpensa, Italia, 5 Maret 2015. 

Di pangkalan udara Gostomel itulah, 'burung besi' itu tidur nyenyak, walau sesekali dibangunkan oleh para kru yang merawat.

Pesawat raksasa itu jarang mengangkasa lantaran permintaan penggunaannya sedikit sekali dan biaya operasionalnya sangat mahal.

Untuk sekali terbang selama satu jam, penggunanya harus merogoh kocek sekitar US$30.000 atau hampir Rp400 juta.

Sepanjang 2016, pesawat berjuluk 'Mriya' ('Mimpi' dalam bahasa Indonesia), hanya bekerja selama tiga bulan dalam dua misi.

Sembilan bulan sisanya, 'Mriya' tidur dan bermimpi.

Ternyata, Pesawat Antonov An-225 awalnya dirancang sebagai pengangkut pesawat ulang-alik Buran milik Uni Soviet.

Setelah Uni Soviet bubar, Pesawat Antonov An-225 terpaksa mencari misi lainnya sebagai pesawat kargo, kata Alexander Galunenko, orang pertama yang menerbangkan An-225.

Berita Rekomendasi

"Ketika Uni Soviet bubar, program antariksa dihentikan dan pembiayaan ditutup. Kebutuhan untuk menggunakan (An-225) pun tidak ada lagi," ujar Galunenko.

Sebagai pilot penguji pesawat-pesawat Uni Soviet, Galunenko pertama kali menerbangkan Pesawat Antonov An-225 pada 21 Desember 1988.

Dia ingat betul kesan yang timbul saat menerbangkan pesawat raksasa itu melintasi dunia ke Amerika Serikat.

"Kami diundang menghadiri pameran dirgantara di Oklahoma dan media melaporkan bahwa pesawat terbesar di dunia akan datang. Ada begitu banyak orang yang datang karena tertarik ingin melihat. Orang-orang ini berasumsi bahwa pesawat terbesar di dunia dibuat oleh perusahaan Boeing. Kami harus memberi tahu mereka bahwa pesawat itu buatan Antonov. Lalu mereka bertanya, 'Antonov itu di mana?'. Kami bilang ke mereka, 'Kiev, di Ukraina'. Tentu saja mereka bertanya balik, 'Kalau Ukraina di mana?'"

Untuk menjawab pertanyaan itu, kru navigasi Antonov mengeluarkan peta dan menunjuk letak Ukraina.

"Dia mengambil spidol dan melingkari Kiev untuk menunjukkan mereka letaknya. Kami memperlihatkan pesawat sekaligus memberi pelajaran geografi kepada orang-orang Amerika," kata Galunenko sembari terpingkal.

Pengangkut pesawat antariksa

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas