Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Guru di Timor Tengah Utara Serahkan Senjata Api Jenis Springfield

Seorang guru menyerahkan satu pucuk senjata api (senpi) kepada anggota Satgas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Sektor Barat Yonif Mekanis 741/GN.

Editor: Sri Juliati
zoom-in Guru di Timor Tengah Utara Serahkan Senjata Api Jenis Springfield
POS-KUPANG.COM/TOMMY MBENU NULANGI
Marselino Tefa memberikan senjata api jenis Springfield kepada anggota Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Barat Yonif Mekanis 741/GN di Kelurahan Tubuhue, Minggu (16/12/2018). 

TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Seorang guru menyerahkan satu pucuk senjata api (senpi) kepada anggota Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Sektor Barat Yonif Mekanis 741/GN.

Pria itu diketahui seorang warga Kelurahan Tubuhue, Kecamatan Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU).

Guru bernama Marselinus Tefa (53) itu menyerahkan satu senpi jenis Springfield itu kepada Dokter Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Barat Yonif Mekanis 741/GN, Letda Ckm Basri Nelson Manurung, Minggu (16/12/2018).

Komandan Satgas (Dansatgas) Pamtas RI-RDTL Yonif Mekanis Sektor Barat 741/GN, Mayor Inf Hendra Saputra membenarkan peristiwa penyerahan senpi jenis Springfield kepada Pos Kupang melalui pesan singkat WhatsApp.

Mayor Hendra mengatakan, kronologis penyerahan senpi jenis Springfield itu bermula ketika anggotanya melakukan kegiatan baki sosial.

Yaitu pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis dalam kegiatan HUT Jabal Mart dan HUT TNI AD di Perumahan Presidenfil, Sabtu (15/12/2018).

"Saat itu, seorang ibu atas nama Ausabia Tefa (52 ) melakukan pemeriksaan kesehatan," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Wanita tersebut menyampaikan informasi, sang suami sedang sakit di rumah dan memohon kesediaan tim medisnya untuk memeriksa kesehatan suaminya.

Pada kesempatan itu, kata Hendra, anggotanya bersedia untuk datang ke rumah wanita itu.

"Setelah kegiatan selesai, selanjutnya anggota saya lalu berangkat menuju rumah ibu itu."

"Sesampainya di rumah, anggota saya, langsung memeriksa suaminya."

"Setelah diperiksa ternyata suaminya mengalami sakit penyempitan pembuluh darah di bagian kaki kiri," ujarnya.

Kemudian, lanjut Hendra, pada kesempatan itu anggotanya lalu memberikan obat yang digunakan untuk meringankan sakit yang dialami oleh Gradiano Tefa, suami dari Ausabia Tefa.

Setelah selesai pemeriksaan, anggotanya berbincang-bincang mengenai kehidupan di daerah perbatasan setelah jejak pendapat pisahnya Republik Demokratic Timur Leste (RDTL) dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Anggotanya pun lalu pulang ke Mako Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Barat Yonif Mekanis 741/GN di Desa Eban.

BACA SELENGKAPNYA >>>

Sumber: Pos Kupang
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas