Tujuh Korban Kebakaran di Samarinda Dikubur Satu Lubang
TANGIS pecah saat tujuh korban tewas akibat kebakaran sampai di rumah duka, Jl Jakarta, Perum Korpri, Blok CK, RT 66, Sungai Kunjang.
Editor: Hendra Gunawan
![Tujuh Korban Kebakaran di Samarinda Dikubur Satu Lubang](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/kebakaran-di-samarinda-tewaskan-7-orang_20181218_204125.jpg)
TRIBUNNEWS.COM -- TANGIS pecah saat tujuh korban tewas akibat kebakaran sampai di rumah duka, Jl Jakarta, Perum Korpri, Blok CK, RT 66, Sungai Kunjang, Samarinda.
Sekitar pukul 15.00 Wita, satu per satu jenazah yang dibawa menggunakan ambulance tiba di rumah duka, usai menjalani proses visum di RSUD AW Syahranie, Samarinda.
Tangis haru tidak hanya terjadi bagi keluarga korban, namun juga masyarakat sekitar. Tidak sedikit warga menangis, bahkan ada yang histeris melihat jenazah tiba.
Sesampainya di rumah duka, pembacaan surat Yasin dan doa dilakukan. Setelah itu, jenazah langsung dibawa menuju Masjid Ar Rasyidin dishalatkan, sebelum dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Al Usro, Batu Penggal, Sungai Kunjang.
Pemakaman berlangsung lancar tanpa kendala. Terdapat tujuh liang lahat berada dalam satu lubang kubur. Setelah itu jenazah dikubur secara bersamaan. Sri Rahayu Panjaitan (40), salah satu korban tewas merupakan Ketua RT 66 yang dikenal baik, serta ramah terhadap warganya. Dia telah menjabat sebagai ketua RT kurang lebih dua periode.
Bahkan, keluarga korban juga dikenal sebagai sosok yang dekat dengan warga lainnya, serta aktif pada kegiatan masyarakat.
Anissa (32) menjelaskan, terakhir kali bertemu Sri Rahayu Panjaitan, Senin (17/12) pagi kemarin, saat itu korban menegur dirinya, sambil berlalu menggunakan sepeda motor.
Anissa menilai korban merupakan sosok ketua RT yang dicintai warganya, karena dapat menjalankan tugas dan fungsi ketua RT dengan baik.
Selain menjabat sebagai ketua RT, korban juga menjabat sebagai Ketua PPS (Panitia Pemungutan Suara) Kelurahan Loa Bakung. Meninggalnya korban membuat keluarga besar KPU Kaltim, khususnya KPU Samarinda turut berduka.
Salah satu Komisioner KPU Samarinda, Dwi Hariono sempat ke rumah duka untuk menyampaikan bela sungkawanya, sebagai perwakilan dari KPU. Dwi mengaku korban sangat membantu dalam pelaksanaan Pemilu. Pasalnya, korban tergolong ketua PPS yang rajin, enerjik, serta luwes.
"Walaupun perempuan, tapi korban ini bisa menunjukan kinerjanya dengan baik, rajin, dan enerjik," jelasnya.
Walikota Samarinda Syaharie Jaang juga turut prihatin dan berbela sungkawa atas tewasnya tujuh korban jiwa akibat kebakaran. Jaang langsung melakukan tinjauan ke lokasi kejadian, serta mendatangi rumah duka sekitar pukul 11.00 Wita.
Tampak Jaang didampingi sejumlah pejabat lainnya di lingkungan Pemkot Samarinda. "Kita semua prihatin dan berduka atas kejadian ini. Semoga amal ibadahnya diterima, serta keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan," ucapnya, Selasa (18/12).
Jaang mengaku tahu ada kebakaran yang mengakibatkan tewasnya korban jiwa dari ajudannya. "Saya terlambat buka WhatsApp (WA) tadi pagi, lalu ajudan beri tahu ada kebakaran. Setelah dari kantor Gubernur, langsung saya kesini," jelasnya.
Dari informasi yang didapatkannya, penyebab membesarnya api akibat meledaknya handphonenya yang sedang dicharger di ruang tamu rumah. Namun demikian, dirinya tetap mempercayakan semuanya kepada pihak kepolisian untuk menyelidiki penyebab terjadinya kebakaran.
"Penyebabnya kita percayakan polisi untuk mencari tahu, kita tunggu saja," ucapnya.
Dia berharap, kedepan warga harus lebih waspada lagi terhadap musibah kebakaran. Pasalnya, Samarinda tergolong daerah yang rawan terjadinya kebakaran.
"Tingkat kebakaran di Samarinda memang tinggi. Masyarakat harus lebih waspada lagi," kata Jaang.
"Akses keluar masuk rumah harus diperhatikan lagi, kunci pintu utama semua penghuni rumah harus tahu, kasih tanda kalau perlu," tutupnya. (cde)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.