Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kepencut Motor Listrik di Taiwan, Khofifah Ingin ITS dan Poltera Madura Buat Serupa di Jatim

ITS dan Politeknik Negeri Madura diharapkan bisa menghasilkan teknologi aplikatif yang ramah lingkungan dan hemat energi di Jawa Timur.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Kepencut Motor Listrik di Taiwan, Khofifah Ingin ITS dan Poltera Madura Buat Serupa di Jatim
surabaya.tribunnews.com/fatimatuz zahroh
Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur terpilih periode 2019-2024 saat menjajal motor listrik cerdas Gogoro Smartscooter di Taipe, Taiwan, Jumat (21/12/2018). 

TRIBUNNEWS.COM, TAIPEI - Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur terpilih periode 2019-2024 berharap kampus teknik yang ada di Jawa Timur termasuk ITS dan Politeknik Negeri Madura bisa menghasilkan teknologi aplikatif yang ramah lingkungan dan hemat energi di Jawa Timur.

Hal itu disampaikan Khofifah usai mengunjungi perusahaan pembuat motor listrik cerdas, Gogoro Smartscooter di TaipeI, Taiwan, Jumat (21/12/2018).

Kunjungan itu merupakan bagian dari navigasi program menjelang dilantiknya Khofifah dan Emil Dardak pada bulan Februari 2019 mendatang.

Dalam kunjungan itu, Khofifah yang juga didampingi oleh Tim Navigasi Program melakukan penjajakan dan belajar bagaimana perusahaan ini bisa sukses memproduksi motor listrik Gogoro Smartscooter yang banyak digunakan masyarakat Taiwan dalam rangka hemat energi dan peduli lingkungan. Yang harapannya ke depan bisa turut diterapkan di Jawa Timur.

Bagaimana tidak, Gogoro Smartscooter ini memiliki sejumlah keunggulan. Salah satunya, sistem penggantian dan pengisian baterai yang sangat cepat.

Hanya butuh enam detik bagi pengguna Gogoro Smartscooter yang kehabisan baterai untuk mengganti dengan baterai yang sudah penuh dan siap pakai.

"Kita harus melompat untuk memikirkan bagaimana menjaga supaya polusi di daerah kita tetap rendah, bagaimana lingkungan bersahabat bagi masyarakanya dan bagaimana kendaraan tidak menimbulkan bising. Nah ternyata teknologi dan kemampuan luar biasa itu menjawab masalah ini," kata Khofifah sembari menjajal motor Gogoro Smartscooter.

Berita Rekomendasi

Selama kunjungan ke perusahaan Gogoro Smartscooter itu dijelaskan penerapan teknologi motor listrik yang digunakan industri ini.

Motor listrik Taiwan ini membuatkan engine motor listrik dan juga stasiun pengisian baterai yang disebut dengan Go Station.

Di masing-masing stasiun pengisian baterai itu, tersedia baterai motor yang sudah siap pakai dan sudah diisi ulang hingga penuh.

Pengguna motor listrik yang kehabisan baterai cukup melacak Go Station terdekat dan datang ke sana.

Untuk mengganti baterai, pengguna motor listrik 120 cc itu cukup melepaskan dua buah baterai yang ada di dalam motornya. Kemudian dua baterai itu dimasukkan ke dalam lubang-lubang charger baterai yang ada di Go Station.

Oleh sistem, baterai itu akan diterima dan dilakukan pengisian daya. Sebagai gantinya pengguna motor listrik Gogoro diberikan dua buah baterai yang sudah penuh dan sudah siap pakai untuk Gogoro Smartscooter.

Penggantian baterai ini hanya membutuhkan waktu enam detik. Waktu ini bahkan lebih cepat daripada antri pengisian bahan bakar di SPBU. Dengan baterai ini, motor listrik bisa digunakan untuk melaju hingga seratus kilometer.

Motor listrik cerdas ini dijual ke pasar dengan harga sekitar Rp 30 juta. Dan setiap bulannya diwajibkan untuk membayar uang perawatan untuk Go Station.

Menurut Khofifah teknologi ini sangat inovatif untuk bisa diterapkan di Jawa Timur. Khususnya dalam meningkatkan kualitas udaha di perkotaan dan juga menghemat energi.

"Mudah-mudahan ke depan kita bisa membangun partnersip antara lain dengan Gogoro dan kemudian anak bangsa bisa meningkatkan kualitas kemampuan teknologinya," kata Khofifah.

Tidak hanya itu, motor listrik Gogoro ini juga menggunakan kontrol dengan aplikasi android.

Untuk mengetahui Go Station untuk mengganti baterai motor listrik, pengguna bisa mengecek lewat aplikasi smartphone.

Begitu juga untuk mengetahui dimana scooter digunakan juga terlacak dari aplikasi android.

"Ke depan, tekonologi harus ramah lingkungan, harus hemat energi. Di Jawa Timur, kita punya ITS, kita punya Politeknik Negeri Madura, kuakitas teknologi kita harus ditingkatkan, maka harus ada bertemu bersama," kata Khofifah.

Oleh sebab itu, menurutnya, partnership berupaya exchange student ke taiwan menjadi hal yang penting.

Termasuk agar anak-muda Jatim bisa ke kantor Gogoro yang sudah bisa memberikan teknologi yang baik untuk masyarakat.

Sementara itu, Irene Lu selaku Director, Bussiness Development Gogoro mengatakan bisnis utama dari perusahaannya adalah soal energi.

Perusahaan yang lebih dulu lama mengembangkan ponsel pintar HTC ini mengatakan bahwa perusahaannya ingin mengembangkan teknologi yang bisa bermanfaat bagi masyarakat dan negara.

"Saat ini kita sudah ada 120 ribu kendaraan yang digunakan di Taiwan. Dan sudah ada sebanyak 50 stasiun pengisian baterai di Taiwan," kata Irene. Stasiun itu ditempatkan di berbagai lokasi termasuk di layanan publik.

Pengembangan kendaraan motor listrik ini terus dilakukan dan diupayakan untuk bisa lebih banyak diminati masyarakat. Namun semua itu dilakukan dengan titik poin manfaat untuk bermanfaat bagi lingkungan.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Setelah Jajal Motor Listrik di Taiwan, Khofifah Ingin ITS dan Poltera Madura Buat Serupa di Jatim

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas