Perlawanan Nelayan Vietnam saat Hendak Ditangkap KRI Kapitan Pattimura 371
Sebelum ditangkap oleh KRI Kapitan Pattimura 371, para nelayan Vietnam sempat melakukan tindakan perlawanan yang terbilang nekat.
Editor: Dewi Agustina
![Perlawanan Nelayan Vietnam saat Hendak Ditangkap KRI Kapitan Pattimura 371](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/nelayan-kapal-vietnam.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, ANAMBAS - Belasan awak Kapal Ikan Asing (KIA) berkewarganegaraan Vietnam terlihat duduk di bagian palka kapal dengan nomor lambung KG 90280 TS ini.
Beberapa dari mereka tampak sadar kamera saat beberapa awak media mencoba mengambil gambar. Mereka sekilas terlihat polos.
Tapi siapa sangka, sebelum ditangkap oleh KRI Kapitan Pattimura 371 Sabtu (22/12/2018) sekitar pukul 22.30 WIB pada posisi sekitar 95 Nautical Mile Barat Laut Pulau Matak, mereka sempat melakukan tindakan perlawanan yang terbilang nekat.
Mereka membanjiri ruang mesin dengan air laut yang seharusnya dikeluarkan dari kapal dengan harapan kapal tidak bisa jalan dan ditarik ke Lanal Tarempa untuk menjalani proses hukum di Indonesia.
Tak hilang akal, anggota TNI KRI Kapitan Pattimura langsung melompat ke kapal ikan yang memuat ikan campur sekitar 2 ribu kilogram serta dihuni 16 awak kapal berkewarganegaraan Vietnam itu.
"Mereka melakukan itu dengan maksud kapalnya tidak bisa jalan saat proses ditangkap. Prajurit pun tak kalah gesit, anggota seketika meloncat karena mereka pasti akan melakukan itu. Sehingga bisa dicegah. Meskipun sempat banjir sebentar, tapi bisa dicegah," ujar Komandan KRI Kapitan Pattimura-371, Letkol Mandri Kartono saat berada di palka KIA itu Senin (24/12/2018).
Tak hanya KRI Kapitan Pattimura, penangkapan kapal ikan asing di Laut Natura Utara juga dilakukan KRI Teuku Umar 385.
Pada hari yang sama, mereka menangkap 15 orang awak kapal berkewarganegaraan Vietnam berikut kapal dengan nomor lambung BL 92024 TS di posisi 05°34’45” U – 105°38’48” T sekitar pukul 07.35 WIB.
Baca: Sarkawi Beserta Istri dan 5 Cucunya Bertahan Hidup di Bukit Meski Tak Ada Bantuan Diterima
Yang ini lain lagi ceritanya. Awak kapal ini, sempat merusak kapal mereka dengan harapan dapat mengulur waktu, serta tidak bisa diseret ke Lanal Tarempa.
"Memang ada sedikit perlawanan, tapi tidak berarti. Kami lakukan penindakan sesuai prosedur. Tidak ada tembakan peringatan. Mereka lebih kooperatif. Memang kondisi kapal mereka sudah dirusak, dengan harapan bagaimana mengulur waktu. Namun demikian berhasil kami perbaiki," ungkap Komandan KRI Teuku Umar Letkol Abdul Rajab.
Soal perlawanan yang dilakukan para pencuri ikan ini, memang terdengar lumrah.
Hal ini pun diakui anggota TNI AL yang bertugas di laut biasa dilakukan.
Belum lagi dengan luasnya lautan yang harus dijaga yang tidak jarang membutuhkan pola operasi yang efektif.
"Memang keberadaan kapal-kapal ilegal itu masih ada, tapi jumlahnya menurun. Kedepan, diharapkan akan lebih menurun. Dalam hal ini, informasi yang akurat sangat kita butuhkan dalam setiap penindakan di laut. Kita sangat berterimakasih Lanal Tarempa telah memberikan informasi yang akurat tentang posisi adanya KIA di wilayah perairan Natuna," tuturnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.