Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

11 Jenazah Korban Tsunami Sulit Diidentifikasi, Polisi Minta Keluarga Bawa Rekam Kesehatan Gigi

11 jenazah tersebut, saat ini berada di RS Berkah Pandeglang diawetkan didalam kontainer pendingin untuk mencegah proses pembusukan.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in 11 Jenazah Korban Tsunami Sulit Diidentifikasi, Polisi Minta Keluarga Bawa Rekam Kesehatan Gigi
Tribunnews/JEPRIMA
Pengendara sepeda motor saat melintas didepan bangunan yang diterjang tsunami selat sunda di Desa Sumber Jaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten, Rabu (26/12/2018). Di perkampungan nelayan itu tampak rumah-rumah penduduk hancur dan perahu-perahu nelayan pun berserakan di segala penjuru. (Tribunnews/Jeprima) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma

TRIBUNJAKARTA.COM, PANDEGLANG - Sebanyak 11 dari 242 jenazah korban tsunami di Selat Sunda belum teridentifikasi hingga Kamis (27/12/2018) pagi.

11 jenazah tersebut, saat ini berada di RS Berkah Pandeglang diawetkan didalam kontainer pendingin untuk mencegah proses pembusukan.

Tim DVI Polri pun kesulitan untuk mengidentifikasi 11 jenazah tersebut, karena ketika tiba di RS Berkah Pandeglang tidak ditemukan identitas dalam diri 11 jenazah tersebut.

Kabid Dokes Polda Banten AKBP Nariyana menghimbau, bagi masyrakat yang merasa anggota keluarganya hilang akibat tsunami tersebut, bisa datang ke RS Berkah Pandeglang untuk mengecek 11 jenazah tersebut.

Baca: Aksi Turis Berselfie di Lokasi Tsunami Disoroti Media Asing, Demi Dapat Banyak Like di Media Sosial

Baca: Berkaca dari Tsunami Aceh dan Palu, BPPT Tekankan Pentingnya Teknologi Deteksi Dini Tsunami

Selain itu, ia pun menghimbau agar pihak keluarga datang membawa rekam kesehatan gigi anggota keluarganya yang hilang, untuk mempermudah proses identifikasi.

"Mohon sekiranya membawa data-data yang kami butuhkan, salah satunya adalah data medical record catatan kesehatan gigi apabila ada keluarganya yang hilang," kata Nariyana di Hotel Wira Carita, Pandeglang, Banten.

BERITA REKOMENDASI

Nariyana menuturkan, proses identifikasi terhadap 11 jenazah tersebut semakin sulit karena sidik jarinya yang sudah rusak.

Oleh sebab itu, rekam kesehatan gigi sangat dibutuhkan oleh pihaknya untuk membantu masyrakat yang masih kehilangan anggota keluarganya akibat tsunami di wilayah Banten.

Selain itu, Nariyana juga menuturkan pihaknya telah menyiapkan album foto korban ketika pertama kali tiba di RS Berkah Pandeglang dalam kondisi yang masih baik.

Hal tersebut bertujuan, agar masyarakat yang mencari anggota keluarganya yang hilang bisa mengenali melalui ciri-ciri pakaian, serta barang-barang yang lainnya.

"Masyarakat bisa datang ke Posko DVI RS Berkah Pandeglang, untuk melihat foto korban saat pertama kali tiba dengan kondisi yg masih baik, untuk mengrnali pakaian terakhir korban. Jadi mengenali foto dulu baru setelah itu melihat langsung jenazahnya," papar Nariyana.


Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas