Warga Kediri Dihebohkan Temuan Ratusan Buku Beraliran Kiri di Dua Toko Buku di Pare
Ratusan buku yang menyinggung komunisme, PKI dan Gerwani serta kehidupan tokoh-tokoh PKI tersebut ditemukan petugas Kodim 0809 Kediri.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Tribun Jatim, Didik Mashudi
TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI - Masyarakat Kediri dihebohkan oleh temuan ratusan buku beraliran kiri berbagai judul di dua toko buku berbeda di di Jalan Brawijaya, Desa Tulungrejo, Kota Pare, Kediri, Jawa Timur, Rabu (26/12/2018).
Ratusan buku yang menyinggung komunisme, Partai Komunis Indonesia (PKI) dan Gerwani serta kehidupan tokoh-tokoh PKI tersebut ditemukan oleh petugas Komando Distrik Militer 0809 Kediri dari Toko Q Ageng dan Toko Buku Abdi.
Buku-buku tersebut kemudian disita berdasar hasil laporan masyarakat.
Buku-buku yang disita dari Toko Q Ageng mencapai 120 buku. Buku-buku tersebut adalah 'Benturan NU PKI 1948-1965; sebanyak 4 buku, terbitan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Buku ini berisi pandangan NU terhadap PKI.
Kemudian buku berjudul 'Empat Karya Filsafat' sebanyak 11 buku, 'Menempuh Jalan Rakyat' karya D.N. Aidit. 'Manifesto Partai Komunis' (5 buku). Buku-buku lainnya yang ditemukan dari Toko Q Ageng adalah 'Negara dan Revolusi', 'Nasionalisme, Islamisme, Marxisme' karya Presiden Soekarno; dan 'Oposisi Rakyat'., 'Orang-orang di Persimpangan Kiri Jalan' karya Soe Hok Gie,
Ada juga buku berjudul 'Catatan Perjuangan 1946-1948', 'Kontradiksi MAO-Tse-Sung', 'Negara Madiun', 'Islam Sontoloyo', 'Soekarno Orang Kiri Revolusi' dan lain-lain.
Baca: Tangis Keluarga Pemulung Ini Pecah Setelah Fajar Ditemukan Tewas Tenggelam di Sungai Kalimalang
Dari Toko Buku Abdi, petugas mengamankan puluhan buku berbau komunisme. Antara lain, 'Gerwani', 'Negara Madiun', 'Islam Sontoloyo', dan 'Di Bawah Lentera Merah'
Menanggapi temuan buku-buku kiri tersebut, Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Kediri menyatakan akan memeriksa dan melakukan kajian dengan mengacu pada ketentuan Undang-undang Perbukuan.
Kajari Kabupaten Kediri Subroto SH menyebutkan, kejaksaan memiliki tugas dan pengawasan barang cetakan termasuk buku- buku yang mengandung ajaran komunis dan PKI.
"Kami akan melalukan rapat koordinasi dengan Kodim, Polres, Kesbanglinmas dan Dinas Pendidikan," ungkap Subroto kepada sejumlah awak media, Kamis (27/12/2018).
Terkait dengan pihak penerbitnya akan diteliti lagi apakah bukunya merupakan cetakan lama atau cetakan baru. Karena dari beberapa buku ternyata ada buku lama yang dicetak lagi dengan foto kopy.
"Ada buku yang difoto copy serta dijilid seperti buku baru," kata dia.
Jika ternyata hasil pengkajian bersama ditemukan adanya unsur ajaran dan paham komunisme, petugas bakal mengedepankan tindakan hukum. "Bukunya sudah kami amankan dengan berita acara pengamanan buku," tambahnya.
Tujuannya agar buku-buku tersebut tidak semakin tersebar di Kabupaten Kediri karena selama ini buku-buku dijual bebas di toko buku serta dapat dibeli masyarakat umum. Sejauh ini petugas belum dapat meminta keterangan pemilik toko buku karena masih berada di luar kota.
Wakil Bupati Kediri Drs Masykuri masih menunggu hasil konsultasi pihak Kejari Kabupaten Kediri dengan Kajati Jatim dan Kejaksaan Agung.
"Pihak yang berwenang menentukan bukunya layak edar atau tidak pihak kejaksaan. Diharapkan setelah buku
Komandan Kodim 0809 Letnan Kolonel Kav. Dwi Agung Sutrisno sebelumnya mengatakan, penyitaan ratusan ekssemplar buku tersebut dilakukan Rabu, 26 Desember 2018 petang berdasar informasi dari masyarakat.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.