Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Abu Vulkanik Gunung Anak Krakatau Terbang 15 Km, Rute Penerbangan Lampung-Jakarta Dialihkan

Potensi bahaya dari aktivitas Gunung Anak Krakatau saat ini adalah lontaran material pijar, aliran lava dari pusat erupsi,

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Abu Vulkanik Gunung Anak Krakatau Terbang 15 Km, Rute Penerbangan Lampung-Jakarta Dialihkan
KOMPAS/RIZA FATHONI
Aktivitas letupan abu vulkanik dari Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda terpantau dari udara yang diambil dari pesawat Cessna 208B Grand Caravan milik maskapai Susi Air, Minggu (23/12/2018). 

Selanjutnya, ada debu vulkanik dengan intesistas tebal berwarna hitam berketinggian 200-500 meter dan suara dentuman terdengar sampai pos pantau.

"GAK juga teramati mengeluarkan awan panas ke arah selatan yang sudah mencapai lautan," terang Andi. Peningkatan status GAK menjadi siaga ini, kata dia, juga pernah terjadi saat krisis pada tahun 2007 dan 2012 lalu.

Gelombang Tinggi

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Maritim juga telah mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi perairan Indonesia, termasuk Selat Sunda.

Kepala Stasiun Maritim BMKG Lampung Sugiono mengatakan, peringatan dini gelombang tinggi tersebut berlaku sejak 27 Desember 2018 pukul 07.00 WIB hingga 30 Desember 2018 pukul 07.00 WIB.

Menurutnya, terdapat pola tekanan rendah 1002 hPa dan 1008 hPa di Samudera Pasifik utara Papua dan Laut Cina Selatan.

Pola angin di Indonesia, umumnya bergerak dari barat daya ke barat laut dengan kecepatan angin berkisar antara 5 sampai 25 knot.

BERITA TERKAIT

"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Sunda, Perairan Kepulauan Seribu, Laut Sulawesi, Perairan Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud, Perairan utara Halmahera, dan Laut Banda. Kondisi tersebut mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut," kata dia.

Tinggi gelombang 1,25 meter hingga 2,5 meter berpeluang terjadi beberapa titik di antaranya di perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian Selatan dan perairan selatan Banten hingga Jawa Barat.

Sugiono menjelaskan, harap diperhatikan resiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran. Seperti, perahu nelayan, kapal tongkang, kapal feri, dan kapal ukuran besar seperti kargo atau kapal pesiar.

Meski demikian, Sugiono mengatakan, kondisi tersebut belum mengganggu pelayaran di Pelabuhan Bakauheni.

Sejauh ini, kata Sugiono, arus penyeberangan di Pelabuhan Bakauheni masih normal.

"Sampai saat ini masih normal. Peringatan dini gelombang tinggi belum berdampak sampai ke sana (Bakauheni)," kata Sugiono.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga mengimbau masyarakat untuk menghindari wilayah pantai untuk mengantisipasi kemungkinan tsunami susulan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lampung
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas