Meninggal Karena Tsunami, Mati Syahid atau Tidak? Ini Penjelasan Aa Gym atau Abdullah Gymnastiar
Tsunami di Anyer atau tsunami di Selat Sunda, telah menewaskan sebanyak 426 orang dan ratusan orang lainnya mengalami luka.
Editor: Ravianto
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Dai kondang Aa Gym atau Abdullah Gymnastiar memaknai terjadinya gelombang tinggi atau tsunami yang menghantam Anyer, Selat Sunda, Banten dan Lampung Selatan.
Tsunami di Anyer atau tsunami di Selat Sunda, telah menewaskan sebanyak 426 orang dan ratusan orang lainnya mengalami luka.
Sedangkan ribuan orang masih mengungsi di tempat yang aman.
Aa Gym mengatakan, gelombang tinggi atau tsunami itu datang karena Allah SWT memerintahkan air untuk datang dan menerjang apa saja yang ada di hadapannya.
"Kenapa air laut bisa naik? Karena Allah SWT memerintahkanya," kata Aa Gym dalam akun twitternya, yang disertakan video ceramag pendek hampir semenit.
Aa Gym kemudian membahas soal kematian seseorang.
Menurut Aa Gym, kemarin seseorang itu sudah ditetapkan oleh Allah SWT dan setiap orang memang ada waktunya atau saatnya meninggal dunia.
• Alat Pendeteksi Tsunami Akan Dipasang di Tiga Titik di Sekitar Gunung Anak Krakatau
• Berita Tsunami Terbaru, Anak Gunung Krakatau Masih Aktif dan Berpotesi Bangkitkan Tsunami
Apakah seseorang yang meninggal dunia masuk kategori khusnul khatimah meninggal dalam keadaan baik atau susul khatimah dalam keadaan tidak baik.
"Itu tergantung amal beliau, pada saat ada tsunami dia sedang melakukan apa? Kalau amalnya baik, dia akan syahid," ujarnya.