Pasca Tsunami di Banten, Adik Ratu Atut Buat Larangan Berdagang di Bibir Pantai
Hal tersebut buntut bencana tsunami yang menerjang kawasan Banten terutama Anyer dan menelan banyak korban jiwa terutama warga Anyer.
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNNEWS.COM, ANYER - Usai gelombang Tsunami menggulung Banten, Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah buat Zonasi bagi para pedagang yang berjualan di bibir Pantai Anyer.
Hal tersebut buntut bencana tsunami yang menerjang kawasan Banten terutama Anyer dan menelan banyak korban jiwa terutama warga Anyer.
"Ini yang banyak rusak warung-warung pinggir pantai. Rencana Pemda harus membeli lahan di seberang jalan dan menata warung-warung mereka. Akan ada larangan warga jualan di bibir pantai," jelas Tatu di Pos Pantau Gunung Anak Krakatau, Kabupaten Serang, Jumat (28/12/2018).
Baca: Terdampak Tsunami, Mendagri Minta Gubernur Banten Cek Persiapan Pemilu
Tak hanya warung-warung saja, adik kandung dari Ratu Atut itu juga akan memberlakukan zonasi untuk vila-vila yang berada sangat dekat dengan pantai.
"Saya akan kirim surat ke zonasi di sini (Anyer) karena kan hotel terlalu nempel ke bibir pantai yang membahayakan tamu," lanjut Tatu.
Sesuai perintah BMKG, Ratu Tatu juga menginstruksikan kepada warga untuk menjauhi bibir pantai juga lima kilometer dari kawah Gunung Anak Krakatau.
Dikesempatan yang sama, Menteri ESDM, Ignasius Jonan mengatakan akan menggandeng sejumlah ahli untuk mengamati zona mana yang aman saat tsunami datang.
"Kami akan kirim badan geologi untuk studi dan mapping zona mana yang mungkin aman dan tidak. Belum tentu harus dipindah atau dibikin tanggul," tukas Jonan.
Baca: Terciduk Bermesraan dengan Irwan Mussry di Belakang Ayahnya, Maia Estianty: Begini Kalau Jatuh Cinta
Baca: Dihadapan Sang Ibu Gempita Sebut Lebih Sayang Gading Marteen, Begini Tanggapan Gisella Anastasia
Baca: Rumor Transfer Persib Bandung: Kode Hati Biru Pemain Asal Brasil hingga Kembalinya Kakak Beckham