Menikah di Tengah Bencana Longsor Sukabumi, 'Seharusnya Ini jadi Momen Bahagia'
Sepasang pengantin melakukan pernikahan di tengah bencana longsor di Sukabumi, "Seharusnya ini jadi momen bahagia".
Editor: Pravitri Retno W
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferri Amiril Mukminin
TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Keluarga Kokom (42) menggelar acara pernikahan putrinya secara sederhana di tengah duka warga yang masih mencari korban longsor di Kampung Cimapag, Desa Sinarresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jumat (4/1/2019) siang.
Acara pernikahan digelar siang hari setelah Salat Jumat.
Berbeda dengan acara pernikahan umumnya, keluarga Kokom memilih cara sederhana tanpa ada hiburan dan sebagainya.
Semula pernikahan putri pertama keluarga Kokom akan digelar pada beberapa hari lalu. Namun karena terjadi bencana longsor, maka pernikahan digeser lima hari setelah terjadi bencana longsor.
"Semula memang akan ada hiburan dan sebagainya tapi karena ada bencana maka kami gelar sederhana. Pernikahan ini sudah direncanakan dan undangan sudah disebar tapi kami menghormati tetangga kami yang berduka jadi kami gelar sederhana seperti ini," ujar Kokom.
Kokom mengatakan, hari ini ia menikahkan putri pertamanya Nenden Putri (20) dengan Giri Anggara (24) yang juga masih tetangganya.
Suasana pesta pernikahan di rumah Kokom memang terdengar sepi. Tak ada musik atau hiburan yang sudah direncanakan sebelumnya.
Meski demikian, keluarga Kokom menghias rumah dengan tenda dan menyajikan makanan tradisional khas Kampung Cimapag.
"Seharusnya ini momen bahagia, tapi jadi momen berduka juga karena kakak dan istrinya ikut menjadi korban longsor," kata Kokom.