Satu Korban Longsor Kembali Ditemukan Siang Ini di Kampung Garehong
Jasad korban umumnya terimpit bangunan rumah sendiri, kemudian kedua oleh tanah, serta batu dan tertimbun lebih dari 10 meter dari permukaan tanaj
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan wartawan Tribun Jabar, Ferri Amiril
TRIBUNNEWS.COM, SUKABUMI - Pencarian hari ke-enam di lokasi longsor dilakukan maksimal yang melibatkan 1.082 anggota tim satuan tugas terpadu evakuasi pencarian korban.
Upaya pertama dilakukan dengan menggunakan tiga alat berat, upaya kedua manual tenaga manusia, dan upaya ketiga yang dalam dua hari terakhir banyak menemukan korban adalah dengan menyemprotkan air dari selang pompa.
Siang ini di lokasi longsor Kampung Garehong, Dusun Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (5/1/2019), kembali menemukan satu jenasah.
Jumat sebelumnya, ditemukan empat jenasah yang ditemukan di masa-masa akhir pencarian menjelang sore hingga malam.
"Alhamdulillah, hari ini cuaca sejak pagi hingga malam. Makanya kami maksimalkan hingga pukul 19.00 WIB. Hasilnya, di saat-saat injury time antara pukul 17.00 WIB hingga 19.00 WIB, kami berhasil mengangkat empat korban," kata Danrem 061 Suryakancana, Kolonel Muhammad Hasan, saat menggelar konferensi pers di Media Center Posko Terpadu, Jumat (4/1/2019) malam.
Ia mengatakan, penemuan jenasah sesuai dengan pemetaan dan evaluasi yang setiap hari dilakukan setiap malam bersama tim.
Baca: Barang Korban Longsor Sukabumi Masih Terkumpul di Posko
Usai berhasil diangkat, keempat jenazah langsung diidentifikasi tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jabar.
"Ini berkat kerja sama dan soliditas tim satgas terpadu terdiri dari unsur TNI, Polri, Basarnas, BPBD, dan semua relawan," katanya.
Timbunan tanah yang tinggi cukup menyulitkan pengambilan jenasah.
Meski jenasah telah terlihat, namun beberapa kayu dan batu sempat membuat proses pengangkatan jenasah lama.
Mesin chainsaw dan semprotan air terus dilakukan.
Baca: Terungkap Nama Kekasih Brigpol Dewi yang Sebar Foto dan Video Pornonya: Gunakan Ponsel Warisan
Hasil evaluasi, setidaknya terdapat tiga kendala yang membuat proses pengangkatan jenazah memakan waktu cukup lama.
"Hari ini kendala cuaca tidak ada. Tapi tinggi timbunan tanah yang mencapai 10 meter ke atas, cukup jadi kendala. Pertama, jasad korban terimpit bangunan rumah sendiri, kemudian kedua oleh tanah, serta batu. Ini cukup menyulitkan. Sejak awal ditemukan hingga pengangkatan membutuhkan waktu 1 jam hingga 2 jam," katanya.
Hasan mengatakan kendala tersebut akan jadi evaluasi agar proses pencarian selanjutnya berjalan efektif dan efisien.
Hasan menyebutkan, mulai besok semua tim dan relawan pencarian korban akan divaksinasi tetanus.
"Kami fokus mendukung penuh kinerja tim dan relawan yang maksimal bekerja. Besok Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumiakan memberikan vaksinasi tetanus," katanya.
Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi, Eka Widiaman, mengatakan hingga hari kelima kemarin malam, jumlah korban tertimbun tanah longsor sebanyak 22 orang.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 20 orang sudah teridentifikasi.