Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Salah Satu Bayi Kembar Yulita Ditahan di RS Malaysia, Salurkan Bantuan untuk Tebus Biaya Persalinan

Salah satu bayi kembar pasangan Ranjani dan Yulita masih ditahan di sebuah rumah sakit di Malaysia lantaran tidak dapat melunasi sisa biaya persalinan

Penulis: Dewi Agustina
zoom-in Salah Satu Bayi Kembar Yulita Ditahan di RS Malaysia, Salurkan Bantuan untuk Tebus Biaya Persalinan
FOR SERAMBINEWS.COM
Kolase foto surat dan bayi kembar asal Nagan Raya tertahan di Rumah Sakit Ampang, Malaysia karena orang tuanya tidak sanggup melunasi biaya persalinan. Hingga Sabtu (5/1/2019), satu dari bayi kembar tersebut masih berada di rumah sakit 

TRIBUNNEWS.COM, ACEH - Salah satu bayi kembar pasangan Ranjani dan Yulita, masih ditahan di sebuah rumah sakit di Malaysia lantaran pihak keluarga tidak dapat melunasi sisa biaya persalinan sebesar 21.000 Ringgit Malaysia.

Sebelumnya warga Nagan Raya, Aceh ini melahirkan bayi kembar. Satu bayi berhasil ditebus setelah persalinan beberapa waktu lalu.

Namun, bayi lainnya ditahan pihak rumah sakit.

Ranjani dan Yulita tak sanggup membayar biaya sisa persalinan sebesar 21.000 Ringgit Malaysia.

Biaya yang terpaut besar ini bukan tanpa alasan. Kedua bayi ini lahir secara prematur di kehamilan 7 bulan kurang 15 hari.

Hal ini berpengaruh terhadap kondisi salah satu bayi ketika lahir.

Bahkan sempat kaki bayi ini tidak dapat digerakkan. Setelah diperiksa ternyata ada nanah di dalam tulangnya.

Berita Rekomendasi

Anggota DPD RI asal Aceh, H Sudirman alias Haji Uma akhirnya membuka donasi untuk membantu perjuangan Ranjani dan Yulita membawa pulang buah hatinya yang ditahan di Rumah Sakit di Malaysia dengan cara berdonasi.

Penggalangan dana sudah dimulai sejak Minggu (6/1/2019).

Haji Uma mengatakan beberapa waktu lalu dia mendapat pesan dari ajudannya mengenai seorang ibu yang meminta pertolongan ingin membawa pulang anaknya yang ditahan di rumah sakit di Malaysia.

Baca: Tidak Sanggup Bayar Persalinan Rp 66 Juta, Bayi Warga Nagan Raya Ditahan RS di Malaysia

"Biaya persalinan ini terpaut sangat besar dari biasanya. Maka dari itu beragam upaya saya coba termasuk melalui platform galang dana online ini," kata Haji Uma.

Anda bisa membantu perjuangan Ranjani dan Yulita membawa pulang buah hatinya dengan meng-klik link berikut, dengan cara:


Klik tombol merah "DONASI SEKARANG", masukkan nominal donasi
Pilih metode pembayaran donasi (transfer bank, kartu kredit, Go-Pay)
Segera transfer dengan menyertakan kode unik

Sebarkan link ini ke kerabat dekat Anda.

"Besar harapan saya persoalan ini dapat tanggapan baik dari rekan-rekan. Khawatirnya semakin lama bayi tersebut berada di rumah sakit, maka semakin besar atau bertambah pula biaya yang harus ditebus ke pihak rumah sakit (195 Ringgit Malaysia per hari)," kata Haji Uma.

"Selain itu akan ada tindakan lebih lanjut dari pihak rumah sakit jika Ranjani dan Yulita tidak dapat penuhi biaya secepatnya," kata dia.

"Berapapun nominalnya, bantuan dari Anda sangatlah membantu. Semoga dukungan Anda menjadi berkah di kemudian hari dan bisa membawa kembali bayi Ranjani dan Yulita ke pelukan mereka," kata Haji Uma.

Diberitakan Tribunnews sebelumnya, satu dari bayi kembar anak dari pasangan suami istri Ranjani (43) dan Yulita (26), warga Nagan Raya Aceh ditahan pihak rumah sakit Malaysia karena mereka tidak sanggup melunasi biaya persalinan.

Hingga Sabtu (5/1/2019), satu dari bayi kembar anak dari Ranjani dan Yulita masih ditahan di Rumah Sakit Ampang, Malaysia.

Kolase foto surat dan bayi kembar asal Nagan Raya tertahan di Rumah Sakit Ampang, Malaysia karena orang tuanya tidak sanggup melunasi biaya persalinan. Hingga Sabtu (5/1/2019), satu dari bayi kembar tersebut masih berada di rumah sakit
Kolase foto surat dan bayi kembar asal Nagan Raya tertahan di Rumah Sakit Ampang, Malaysia karena orang tuanya tidak sanggup melunasi biaya persalinan. Hingga Sabtu (5/1/2019), satu dari bayi kembar tersebut masih berada di rumah sakit (FOR SERAMBINEWS.COM)

Informasi ini diperoleh Serambinews.com dari anggota DPD RI asal Aceh, H Sudirman alias Haji Uma, nasib miris yang dialami warga Nagan Raya tersebut diterimanya berdasarkan laporan sejumlah masyarakat Aceh di Malaysia kepada staf ahlinya, Muhammad Daud.

Haji Uma juga mengirimkan foto bayi dan ibunya yang masih berada di rumah sakit, dan selembar kertas yang berisi permohonan bantuan kepada warga Nagan Raya tersebut.

Berikut ini isi surat itu:

MASUK HOSPITAL 12/8/18
BERSALIN DI HOSPITAL
AMPANG (KERAJAAN)

LAHIR KEMBAR DAN TIDAK CUKOP
BULAN, RAWATAN BERLANJUTAN
SEHINGGA HARI INI 5/1/19

MENELAN BELANJA RM 39.000
DAN TELAH DIBAYAR
SEKITAR 20.000
SISA SEHINGGA HARI INI 5/1/19
LINGKUNGAN 19.000. BAKI.
DI HISPOTAL

PIHAK KELUAR SANGAT
MENGHARAP BANTUAN DARI
BERBAGAI PIHAK.

NOTE: BIL ASLI DARI HOSPITAL
AKAN NYUSUL SEBENTAR
LAGI - KASIH -

Baca: 1.000 Porsi Makanan Katering Buat Tamu Undangan Tak Kunjung Datang Hingga Pesta Pernikahan Berakhir

Haji Uma mengatakan, satu dari dua bayi Ranjani dan Yulita sudah bisa ke luar dari rumah sakit beberapa waktu lalu, setelah membayar sebagian dari biaya persalinan atas bantuan masyarakat Aceh di Malaysia.

"Saat ini masih ada kurang sekitar 19.000 Ringgit Malaysia agar bayi tersebut bisa segera keluar dari rumah sakit," kata Haji Uma.

Menurut Haji Uma, biaya tersebut sangat besar dan jauh dari biasanya saat membantu kesulitan masyarakat Aceh di Malaysia.

Haji Uma mengharapkan sejumlah pihak di Aceh dan masyarakat Aceh di mana pun, turut sama-sama membantu pasangan suami istri asal Nagan Raya itu.

"Saya sudah berkomunikasi dengan Wakil Bupati Nagan Raya dan Baitul Mal Aceh, agar masalah ini dapat kita pikirkan bersama," kata Haji Uma.

"Secara moral saya tidak bisa balik badan walau dengan kondisi tidak mampu, karena itu berbagai upaya kita tempuh termasuk mengajak pihak lain guna membantu, termasuk Gubernur dan Pemprov Aceh," tambahnya.

Haji Uma berharap persoalan yang dihadapi pasangan suami istri asal Nagan Raya itu segera mendapat tanggapan berbagai pihak sebab jika semakin lama bayi tersebut berada di rumah sakit, maka semakin besar atau bertambah pula biaya yang harus ditebus ke pihak rumah sakit.

Anda yang ingin berdonasi silakan klik link berikut ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas