Gempa Hari Ini - Setelah Sukabumi, Selasa Malam Barat Daya Pangandaran Diguncang Gempa 4,4 SR
Setelah gempa mengguncang Sukabumi pada Selasa (8/1/2018) sore, giliran gempa terjadi di wilayah barat daya Pangandaran.
Penulis: Daryono
Editor: Fathul Amanah
TRIBBUNNEWS.C0M - Setelah gempa mengguncang Sukabumi pada Selasa (8/1/2018) sore, giliran gempa terjadi di wilayah barat daya Pangandaran.
Gempa yang memngguncang wilayah barat daya Pangandararan itu terjadi pukul 18.05 WIB dengan kekuatan 4,4 SR.
Dikutip dari akun twitter resmi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), @infoBMKG, pusat gempa ini berada di laut 289 km Barat Daya Kabupaten Pangandaran dengan kedalaman 10 km.
Baca: Gempa Hari Ini - BMKG Catat Guncangan Terjadi di Tasikmalaya, Cilacap dan Sukabumi
Gempa ini dirasakan di Sukabumi, Tasikmalaya dengan skala II MMI.
Sebelumnya, gempa terjadi di wilayah Sukabumi.
Gempa di Sukabumi ini terjadi pukul 16.54 WIB.
Gempa ini berkekuatan 5,4 SR.
Pusat gempa berada di laut 113 km Barat Daya Sukabumi dengan kedalaman 10 km.
Gempa ini dirasakan di sejumlah wilayah antaralain Bandung dengan skala II-III MMI, Sukabumi dan Pelabuhan Ratu dengan skala III MMI dan Pangandaran, Lembang, Cibvareno dan Lebak dengan skala II MMI.
Baca: Setelah Gempa Guncang Sukabumi, BMKG Keluarkan Peringatan Dini Cuaca di Jawa Barat
BMKG menyatakan gempa-gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Berdasarkan Skala MMI (Modified Mercalli Intensity), beginilah gambaran keadaan yang dirasakan seseorang terhadap guncangan gempa, dikutip dari situs BMKG:
I MMI
Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang
II MMI
Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
III MMI
Getaran dirasakan nyata dalam rumah.
Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
IV MMI
Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
V MMI
Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI
Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI
Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik. Sedangkan pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.
VIII MMI
Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat. Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.
IX MMI
Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak,rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI
Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.
XII MMI
Hancur sama sekali, Gelombang tampak pada permukaan tanah. Pemandangan menjadi gelap. Benda-benda terlempar ke udara.
(Tribunnews.com/Daryono)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.