Berbobot 350 Kg, Evakuasi Titi Wati Orang Terberat di Kalteng Pun Perlu Jebol Pintu Rumah
Upaya evakuasi Titi Wati (37) penderita obesitas dengan bobot 350 kilogram, warga Jalan George Obos XXV Gg Bima Kelurahan Menteng Kecamatan Jekanraya
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, PALANGKARAYA - Upaya evakuasi Titi Wati (37) penderita obesitas dengan bobot 350 kilogram, warga Jalan George Obos XXV Gg Bima Kelurahan Menteng Kecamatan Jekanraya Palangkaraya, Kalteng ini ternyata tidak mudah.
Rencana evakuasi Titi Wati (37) memang awalnya akan dilakukan Selasa (8/1/2019) tetapi karena perlu banyak pertimbangan setelah dilakukan rapat belum juga ada keputusan, sehingga sampai, Rabu (9/1/2019) titi masih berada di rumah belum di evakuasi ke RS Doris Sylvanus Palangkaraya.
Baca: Misteri Pembunuhan Pasutri di Belitung Mulai Terungkap, Polisi Kantongi Nama Terduga Pelaku
Banyak yang menjadi pertimbangan kalangan untuk mengevakusinya salah satunya ada tokoh masyarakat setempat, Daryana, sejak awal bersama warga berusaha menolong Titi.
Dia mengatakan, tidak mudah dalam melakukan evakuasi terhadap penderita Obesitas tersebut, karena banyak yang harus dipersiapkan oleh Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial.
Karena untuk mengangkat badannya diperlukan alat atau banyak orang, kemudian keluar lewat pintu rumahnya pun perlu menjebol rumah karena bobot badannya yang lebar, kemudian memasukan Titi ke dalam mobil juga harus ada mobil khusus, karena bobotnya yang besar masuk pintu mobil tentu juga tidak muat.
"Belum lagi ketika di rumah sakit dia ditempatkan dimana ? apakah ada tempat khusus untuk pasien obesitas dengan bobot 350 kg, termasuk dokter ahlinya apakah juga ada ,semua ini harus dipikirkan oleh pemerintah sebelum melakukan evakuasi," ujarnya.
Baca: Annisa Pohan Ungkap Kelakuan Suaminya, Agus Yudhoyono Saat Masih Muda
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kalteng, Sayuti Samsul, mengatakan, perlu persiapan matang untuk melakukan evakuasi terhadap Penderita Obesitas tersebut, apalagi saat ini kasus seperti ini belum pernah terjadi di Kalteng.
"Kami rapat pematangan dulu untuk evakuasinya," ujarnya. (banjarmasinpost.co.id/ faturahman)