Fakta-fakta Titi Wati Wanita Berbobot 350 Kg Terberat di Kalteng, Ini Kesetiaan Suaminya
Berat badannya yang mencapai 350 kilogram (kg) membuatnya dapat julukan sebagai wanita tergemuk di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).
Editor: Hendra Gunawan

Kepala Dinas Kesehatan Kalteng, Suyuti, mengatakan, obesitas terjadi akibat penumpukkan lemak akibat pola makan yang tidak sehat.
"Kami akan kontrol terus kondisi badannya sehingga diharapkan berat badannya bisa menurun secara perlahan, kami akan rutin datang menjenguk dan memberikan imbauan kepadanya," ujarnya.
Sementara itu, kegemukan yang dideritanya, membuatnya hanya bisa berbaring dan tengkurap saja di dalam rumahnya, jika pun ada aktifitas yang dilakukan hanya menyanyi dengan cara karaoke ditempatnya berbaring , bahkan untuk mandi pun hanya ditempat itu juga.

Titi menceritakan obesitas yang diderutanya, sudah mulai tampak sejak dia berusia 27 tahun.
Sintia panggilan akrab Titi yang memiliki body big size ini tampak semok bak gitar spanyol. Wanita berambut panjang ini lima tahun lalu, berat badannya hanya 167 Kg dan itu terakhir menimbang badan.
Kebiasaan Ngemil
Berjalan lima tahun terakhir, ibu dari Herliana (19) ini sudah memiliki bobot sangat besar hingga mencapai 350 kilogram.Ini, karena dia doyan ngemil.
"Makan nasi normal saja tiga kali sehari, tapi ngemilnya memang sangat sering, apalagi ketika sedang pusing, makin banyak makannya," ujarnya.
Sintia mengaku kaget, ngemilnya yang tidak terkontrol membuat badannya melebar, pola makan yang hantam kromo terutama ngemil dan minum es inilah yang membuat tubuhnya berubah seperti wanita raksasa dengan bobot 350 kilogram.
Titi Waty alias Sintia (37) warga Jalan G Obos XXV penderita obesitas yang hanya bisa berbaring dan tengkurap di rumahnya selama enam tahun akibat obesitas.
"Ketika ngemil saya memang susah ngontrolnya, pengennya memamah biak terus," ujarnya, Selasa (8/1/2019).
Akibat obesitas yang dideritanya, membuatnya menjadi semakin sulit untuk melakukan aktifitas meskipun dia sangat ingin agar tubuhnya normal kembali seperti tubuh manusia pada umumnya.
"Inilah yang bisa saya lakukan, hanya di rumah saja dan ga bisa bergerak jauh dari tempat ini," ujarnya.
Seluruh aktifitasnya hanya ditempat itu saja, seperti mandi yang dibantu anaknya atau suaminya, demikian juga tidur, melakukan aktifitas makan maupun minum, bercengkrama, mengibur diri hingga buang air besar maupun kecil di tempat itu menggunakan pospot dan alat lainnya