Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jasad Pemancing yang Tenggelam di Perairan Benoa Ditemukan Setelah 3 Hari Pencarian

Selama tiga hari pencarian termasuk hari ini, Selasa (15/1/2019) akhirnya korban ditemukan tim gabungan Basarnas, Kepolisian dan TNI AL.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Jasad Pemancing yang Tenggelam di Perairan Benoa Ditemukan Setelah 3 Hari Pencarian
Tribun Bali/Busrah Ardans
Arif Yulianto Kapten Kapal SAR Denpasar Bali saat ditemui di lokasi evakuasi korban tenggelam, Selasa (15/1/2019). TRIBUN BALI/BUSRAH SYAM ARDAN 

TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Seorang nelayan asal Madura yang beralamat di Kedonganan bernama Abdul Wahid (37) dilaporkan hilang, Minggu (13/1/2019) di perairan Benoa.

Persisnya, korban berada di koordinat 8°45'37.22"S - 115°11'55.21"T.

Selama tiga hari pencarian termasuk hari ini, Selasa (15/1/2019) akhirnya korban ditemukan tim gabungan Basarnas, Kepolisian dan TNI AL.

Jenazah Abdul ditemukan mengapung pagi tadi dengan posisi tengkurap dan menelan banyak air laut.

Hal tersebut diungkapkan Arif Yulianto Kapten Kapal SAR Denpasar Bali yang turut dalam pencarian ketiga ini.

Saat disambangi di Pelabuhan Timur Benoa, Arif mengatakan korban ditemukan persis saat dia terjatuh dan tenggelam.

Baca: Petugas Satpol PP Kaget, Legiman Pengemis di Pati Ternyata Punya Kekayaan Lebih dari Rp 1 Miliar

"Tadi jam 06.30 korban muncul ke permukaan. Pas air laut juga tenang, dan kita evakuasi jam 07.00 naik ke sampan dibantu semua tim gabungan dan tiba di Dermaga pukul 07.30," kata Arif kepada Tribun-bali.com.

Berita Rekomendasi

Posisi korban saat ditemukan muncul ke permukaan dan terapung.

"Iya terapung. Arus juga kencang, memang kalau tidak terapung agak sulit. Tidak ada karang yang nyangkut juga. Jadi pas kami lihat tadi dia muncul, dengan posisi tengkurap," kata Arif lagi.

Diceritakannya, kronologi terjadinya peristiwa naas itu saat korban bersama kakaknya tengah mancing di perairan Benoa, namun korban diketahui tersangkut tali pancingnya.

"Posisi pastinya tidak tahu pasti ya. Kakak-adik itu mancing terus tali pancing diikat di tangannya, terus tertarik ikan, jatuh dan tidak kembali. Kemungkinan terlilit tali pancing itu," ujar dia menceritakan.

Abdul Wahid terseret arus saat memancing, Minggu (13/1/2019). Hingga hari ini, Senin (14/1/2019) proses pencarian masih dilakukan.
Abdul Wahid terseret arus saat memancing, Minggu (13/1/2019). Hingga hari ini, Senin (14/1/2019) proses pencarian masih dilakukan. (Basarnas Bali)

"Jadi memang dia sambil menarik ikan juga tapi gak tahu apa ikannya besar atau tidak. Tapi dia terlilit itu. Terus jatuh ke laut. Kakaknya teriak-teriak tapi gak tertolong," ujarnya.

Hal seperti itu kata dia biasa terjadi. Pihaknya pun sudah menginformasikan kepada para nelayan agar menggunakan pelampung.

"Kita sudah sosialisasi ke nelayan untuk gunakan life jacket tapi namanya juga nelayan pak. Ada yang menggunakan ada yang tidak, tapi kebanyakan tidak. Tidak ada luka yang ditemukan di tubuh korban. Hanya banyak menelan air laut saja," ucapnya.

Sejak kemarin, saat pencarian yang ditemukan hanya tali pancing korban dan umpannya.

"Kami totalnya sudah tiga hari ini lakukan pencarian. Dari semua tim gabungan, Basarnas, TNI AL, Sabhara Polda Bali, Polairud, dan jajaran lainnya," ujar dia.

"Kapal yang ikut evakuasi juga banyak. Ada dari Basarnas, TNI AL, Sabhara satu, Polairud satu, jadi lumayan mencukupi," imbuhnya.

Korban saat ini sudah dievakuasi ke RS Sanglah.

Artikel ini telah tayang di Tribun-bali.com dengan judul Tiga Hari Pencarian, Pemancing Abdul Wahid yang Tenggelam di Perairan Benoa Ditemukan

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas