Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mumu Mujahidin

TRIBUNNEWS.COM, BALEENDAH - Tiga wilayah Kecamatan Dayeuhkolot, Baleendah dan Bojongsoang, Kabupaten Bandung hingga kini masih terendam banjir.

Ketinggian air masih sekitar 10 hingga 50 sentimeter di dalam permukiman warga.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Sudrajat menuturkan, pengungsi masih memilih berada di pengungsian dan belum kembali ke rumah mereka masing-masing.

Berdasarkan data hingga tadi pagi, pengungsi di Kecamatan Baleendah tersebar di beberapa posko di antaranya di Shleter Parunghalang sebanyak 12 KK, 57 jiwa.

Kemudian di Taman Baca RW 01 Parunghalang sebanyak 5 KK, 16 jiwa, Masjid Nurul Huda Parunghalang sebanyak 3 KK 7 jiwa. Dan terakhir di Shelter BPBD (INKANAS) sebanyak 47 KK, 138 Jiwa.

Baca: Petugas Satpol PP Kaget, Legiman Pengemis di Pati Ternyata Punya Kekayaan Lebih dari Rp 1 Miliar

"Jadi total pengungsi di Kecamatan Baleendah mencapai 67 KK yang tersebar di beberapa posko pengungsian," katanya saat dihubungi tadi siang.

Sementara pengungsi di Kecamatan Dayeuhkolot Desa Dayeuhkolot juga tersebar di beberapa posko, di antaranya di Shelter Desa Dayeuhkolot sebanyak 38 KK, 115 jiwa, di Masjid As Shopia sebanyak 19 KK 70 jiwa. Kemudian di Masjid Argadinata sebanyak 6 KK 13 jiwa, di Masjid RW 02 sebanyak 15 KK 35 Jiwa dan terakhir di Kantor RW 02 sebanyak 6 KK 23 Jiwa. Sehingga total pengungsi di Kecamatan Dayeuhkolot mencapai 84 kepala keluarga.

"Sementara pengungsi di Kecamatan Bojongsoang tersebar di Madrasah RW 09 sebanyak 22 KK 55 jiwa," katanya.

Sudrajat menuturkan jika para pengungsi memilih untuk bertahan di pengungsian karena selain banjir belum surut hingga 100 persen, warga juga masih ketakutan akan terjadi banjir kembali jika hujan turun di Bandung Raya.

Artikel ini telah tayang di Tribunjabar.id dengan judul Hingga Pagi Tadi, Jumlah Pengungsi Banjir di Dayeuhkolot, Baleendah, dan Bojongsoang Capai 173 KK