Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Surni Tewas di Tangan Kekasihnya Hanya karena Menolak Diajak Makan Siang Bareng

Surni Puling Tuati (22) meregang nyawa di tangan pasangannya hanya gara-gara dia menolak diajak makan siang bareng.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Surni Tewas di Tangan Kekasihnya Hanya karena Menolak Diajak Makan Siang Bareng
The Indian Express
Ilustrasi pembunuhan. 

TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Surni Puling Tuati (22), perempuan muda asal Batutenata, Kelurahan Nusa Kenari, Kecamatan Teluk Mutiara, Kabupaten Alor ini meregang nyawa di tangan pasangannya.

Kejadian naas itu terjadi di rumah kos mereka di Batutenata, RT.05/ RW.03, Kelurahan Kenari Kota Kalabahi.

Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Jules Abraham Abast kepada Pos Kupang, Senin (14/1/2019) menjelaskan penganiayaan itu terjadi pada Minggu siang sekira pukul 13.30 Wita di rumah kos mereka yang beralamat di Kelurahan Kenari Kota Kalabahi, Alor.

Kombes Pol Jules menjelaskan, kejadian itu bermula dari pertengkaran antara Noke (23) dan Surni pada hari Sabtu (12/1/2019).

Saat itu, pelaku menyuruh korban untuk memasak nasi namun permintaan tersebut ditolak oleh korban.

Karena merasa tidak puas atas penolakan itu, pelaku pun secara spontan memukul korban menggunakan kain selimut sebanyak dua kali yang mengenai wajah korban.

Korban yang tidak terima kemudian mengambil gelas dan piring kemudian memecahkannya di depan pelaku.

Baca: Disindir Menjemput Mantan Usai Nyanyi Lagu Topeng Ariel, Respons Luna Maya Buat Studio Langsung Riuh

Berita Rekomendasi

Pada Minggu (13/1/2019) sekitar pukul 14.00 Wita, saat pelaku hendak membangunkan korban untuk mengajak makan siang bersama, korban menolak ajakan tersebut.

"Pelaku yang merasa tersinggung kemudian melempar korban menggunakan handphone yang saat itu sedang dipegangnya. Handphone itu mengenai mata korban bagian kanan," ujarnya.

"Tak hanya itu, pelaku lalu memukul korban menggunakan tangan kanan satu kali tepat di pundak korban yang membuat korban pingsan tak sadarkan diri," ujar mantan Kapolres Manggarai Barat ini.

Jules melanjutkan, ketika mengetahui korban tak sadarkan diri, pelaku lalu meminta bantuan salah satu saksi untuk bersama-sama membawa korban ke RSUD Kalabahi untuk mendapatkan tindakan medis.

Setibanya di RSUD Kalabahi, korban langsung diterima oleh dokter pihak rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan awal terhadap kondisi korban.

Namun setelah dilakukan pemeriksaan, dokter menyatakan bahwa korban sudah meninggal dunia pada saat tiba di RSUD Kalabahi.

"Mengetahui kondisi korban telah meninggal dunia, pelaku nekat melarikan diri melalui pintu belakang RSUD Kalabahi," kata dia.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas