Fakta Baru soal Legiman, Pengemis Kaya yang Katanya Punya Harta Rp 1 Miliar
Menurut Rebin, Legiman memang suka membesar-besarkan sesuatu jika bicara. Orang yang belum paham mungkin akan langsung memercayai perkataannya.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, PATI - Bicaranya gagu alias gagap. Begitu juga saat menjawab pertanyaan petugas Satpol PP Kabupaten Pati yang merazia pengemis, gelandangan, dan orang terlantar (PGOT) di Kawasan Simpanglima Pati, Sabtu (12/1) malam.
Kabid Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Satpol PP Kabupaten Pati, Udhi Harsilo Nugroho membawa Legiman ke kantor Satpol PP untuk didata.
Namun ada hal mengejukan. Pria itu mengaku mempunya harta sekitar Rp 1 miliar. Hasil dari meminta-minta di tempat ramai. Tangan kanannya (maaf) terlipat, kakinya juga pincang. Dia tak ada pekerjaan selain mengemis.
"Setelah kami interogasi, yang bersangkutan mengaku memiliki rumah senilai Rp 250 juta, tanah senilai Rp 275 juta, dan tabungan di bank sejumlah Rp 900 juta," terang Udhi keheranan.
Baca: Polisi Aceh Utara Tangkap Seorang Ayah yang Perkosa Anak Tirinya
Dalam pendataan, Legiman beralamat di Perumahan Gunung Bedah, Desa Sokokulon, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati. "Minggu lalu dia sudah pernah tertangkap.
Kami hitung hasil mengemisnya, dapat Rp 1.043.000. Malam ini, kami hitung perolehannya Rp 695 ribu," tambah Udhi.
Udhi menjelaskan, perolehan Rp 695 ribu itu pun dinilai tak sebanyak biasanya oleh pengemis tersebut. "Dia bilang, berhubung hujan, jadi sepi," kata Udhi.
Mengenai hal ini, Udhi kemudian mengingatkan masyarakat untuk menaati Peraturan Daerah No. 7 Tahun 2018. "Baik yang meminta-minta maupun yang memberi dikenakan denda Rp 1 juta. Jangan dikira pengemis-pengemis itu orang yang tidak berpunya," jelasnya.
Sebelumnya pada Sabtu siang, Satpol PP Kabupaten Pati mengamankan tiga pengemis dalam patroli PGOT di perempatan Lawet Jalan Panglima Sudirman. Malam itu hujan cukup deras mengguyur Kota Pati sekitar satu jam.
Legiman sering pindah lokasi tempat mengemis untuk menghindari razia petugas.
"Iya. Sering mengemis di Puri dan Alun-alun Pati. Begitu tempo hari tertangkap Satpol PP, keesokan harinya pindah ke Pasar Tayu," kata Legiman ditemui Tribun Jateng di rumah kontrakan di Perumahan Gunung Bedah, Desa Sokokulon.
Adik lelakinya sering antar sarapan ke rumah itu. Tiap pagi adiknya mengantar Legiman ke lokasi tertentu.
Jarak dari rumah kontrakan Legiman ke Alun-alun sekitar 8 kilometer. Jika siang atau sore kadang adiknya mengantar lagi Legiman ke rumah kontrakan itu.
Selasa (15/1/2019) Tribun Jateng mengunjungi rumah atau tempat tinggal Legiman. Di rumah kontrakan itu, Legiman bertelanjang dada hanya bercelana pendek
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.