Korban Tsunami Masih Ada yang Tinggal di Pengungsian
Rencana pembuatan hunian sementara bagi warga yang rumahnya rusak diterjang tsunami, masih belum terealisasikan
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunlampung Dedi Sutomo
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG SELATAN – Hampir satu bulan warga korban tsunami selat Sunda di desa Way Muli Timur kecamatan Rajabasa tinggal di tenda-tenda pengungsian.
Saat ini warga yang kehilangan rumahnya akibat diterjang tsunami selat Sunda pada 22 Desember 2018 lalu, berada di tenda darurat terpadu yang berada di kaki bukit di desa Way Muli Timur.
Rencana pembuatan hunian sementara bagi warga yang rumahnya rusak diterjang tsunami, masih belum terealisasikan.
Warga sendiri menunggu adanya huntara tersebut.
Rencananya huntara akan dibangun berdampingan dengan lokasi tenda darurat terpadu yang saat ini menjadi tempat hunian warga.
Baca: Teman-teman Ayahnya Meninggal Dunia Karena Tsunami, Anak Anji Ungkap Ketidaksukaannya dengan Lautan
“Sampai sekarang belum terlihat adanya proses pembangunan huntara,” terang Imah, salah seorang warga, jumat (18/1).
Warga yang berada di tenda pengungsian darurat sendiri mengaku mereka masih belum lagi bisa beraktivitas.
Selain rumah mereka yang hancur diterjang tsunami, sumber matapencaharian warga yang sebagian nelayan juga terdampak tsunami.
Warga sendiri masih belum tahu sampai kapan kondisi saat ini mereka jalani.
Mengingat rencana bantuan alat tangkap bagi nelayan pun belum ada.
Begitu juga dengan warga yang bekerja di budidaya pembibitan udang (hicerry).
Sebagian terpaksa kini menganggur karena budidaya hicerry tempat mereka bekerja juga terdampak tsunami selat Sunda.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah kabupaten Lampung Selatan, Fredy SM selaku ketua tim rekonstruksi dan rehabilitasi pasca bencana tsunami mengatakan saat ini huntara sedang dalam proses penyelesaian pembangunan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.