Baliho Besar Caleg di Banjarnegara Roboh Timpa Pengendara hingga Tewas
Baliho itu roboh dan menimpa pengendara yang merupakan warga daerah sekitar. Pengendara itu pun meninggal
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jateng Khoirul Muzakki
TRIBUNNEWS.COM, BANJARNEGARA - Hujan disertai angin kencang melanda sebagian wilayah Kabupaten Banjarnegara semalam.
Di Desa Sumberejo, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, angin kencang bahkan sampai merobohkan baliho bergambar Calon Legislatif (Caleg) di Jalan Raya Batur-Dieng, Desa Sumberejo.
Nahas, saat bersamaan, melintas pengendara sepeda motor di jalur tersebut. Takdir tak bisa dipungkiri.
Baliho itu roboh dan menimpa pengendara yang merupakan warga daerah sekitar. Pengendara itu pun harus meregang nyawa lantaran tertimpa baliho yang roboh.
"Iya semalam angin kencang, baliho roboh mengenai korban," kata Kepala Dusun Serang desa Sumberejo Batur Nurul Muntaha
Nurul mengatakan, hujan disertai angin kencang berlangsung sejak kemarin sore hingga malam, (22/1/2019).
Bukan hanya merobohkan baliho hingga menewaskan pengendara, angin kencang menyebabkan beberapa bangunan rusak di bagian atap.
Pemerintah desa belum mendata dampak angin kencang secara keseluruhan di Desa Sumberejo.
Namun di wilayahnya, Dusun Serang, beberapa gudang kentang di dekat pasar dilaporkan rusak di bagian atap karena terjangan angin kencang.
Selain itu, angin kencang juga merusak tanaman petani di Desa Sumberejo. Nurul mengatakan, melihat kondisi angin kencang tersebut, dipastikan merusak tanaman kentang petani di daerah terdampak.
Namun pihaknya belum mendata luasan lahan yang terdampak angin kencang. Tanaman kentang tak cukup kuat menahan terjangab angin kencang. Tanaman umumnya roboh hingga batangnya patah diterjang angin kencang.
Tanaman kentang yang rentan rusak akibat angin kencang umumnya berusia 1 sampai 1,5 bulan.
Kerusakan tanaman kentang akibat angin kencang ini tentu membuat petani merugi. Hasil panen terancam menurun karena banyak tanaman yang mati.
Padahal sebagian besar petani di wilayah dataran tinggi Dieng menggantungkan perekonomiannya dari bertani kentang.
"Kalau angin kencang itu setiap tahun ada. Kalau kena tanaman kentang, bisa rusak batangnya patah," katanya.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.