Gelombang Besar Terjang Pantai Warna Oesapa di Kupang
Gelombang besar menerjang Pantai Warna Oesapa di Kupang pada Rabu (23/1/2019) malam.
Editor: Pravitri Retno W
![Gelombang Besar Terjang Pantai Warna Oesapa di Kupang](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pantai-warna-oesapa-kupang.jpg)
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Dentuman musik meriah nan ramai tak lagi terdengar, berganti gemuruh ombak yang menakutkan. Daun-daun lontar yang lebar masih bernyanyi riuh bersama angin kencang dan hujan yang datang tanpa permisi.
Malam yang gemerlap dengan lampu warna-warni, hingar-bingar musik dan nyanyian serta tawa riang para pencari senang kini membisu. Tak ada lagi, di sana, orang-orang meneguk minuman, duduk bernyanyi bersama, pelayan-pelayan cantik mondar-mandir membawa dulang.
Wajah Pantai Warna Oesapa Kupang, Kamis (24/1/2019) malam, masih menakutkan usai diterjang gelombang deras Rabu (23/1/2019) malam. Siang tadi puluhan warga mendatangi Pantai Warna, mereka kebanyakan, pengais rejeki di Pantai itu.
Ribka Octavianus, perempuan paruh abad tampak lesu memandangi puing-puing bangunan Kafe J 20. Kafe itu miliknya, dibangun dengan airmata dan keringat. Dua tahun berdiri, sekejap tersungkur rata pasir.
Ia berjalan pelan di antara puing-puing Kafe, sesaat ia berhenti dan menarik nafas panjang. Beberapa pria tidak jauh dari Ribka sibuk memungut reruntuhan Kafe dan Stan. Semua tampak lesu. "Saya tidak pernah menyangka dalam sekejap Kafe J 20 tidak ada lagi. Memang alam tidak bisa dilawan," ungkap Ribka terbata-bata.
Sedikit menyembunyikan rasa sedihnya, Ribka pelan-pelan bercerita, sejak kemarin siang sudah nampak tanda-tanda terjadinya gelombang deras. Hujan lebat dan angin kencang datang tiba-tiba dan membuatnya takut.
Sorenya, Ribka mengemas barang-barang. Tidak semua, hanya beberapa yang gampang dibawa. Berbagai fasilitas lain, seperti meja, kursi, dan lain-lain ditinggalkan.
Puncaknya, malam, sekitar pukul 22.00.
Para penjual dan pengunjung berhamburan meninggalkan Pantai saat ombak mulai menerjang. Sesaat kemudian semua Kafe-kafe dan Stan di pesisir Pantai luluhlantah. Tidak hanya itu, sejumlah perahu tenggelam dan yang lainnya terhempas hingga ke pinggir Pantai. Ribka hanya diam, menyaksikan kejadian itu dari jauh.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.