Laporkan Wartawan Serambi, Jafaruddin

TRIBUNNEWS.COM, LHOKSUKON - Sebanyak 11 kepala keluarga (KK) warga Desa Tanjong Meunye Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara hingga Sabtu (23/1/2019) masih mengungsi di bawah tenda.

Tenda darurat tersebut dibangun warga di lapangan sepakbola berjarak 100 meter dari lokasi sumur bor yang menyemburkan lumpur.

Mereka mengaku masih trauma dengan kejadian semburan lumpur tersebut.

Apalagi sehari setelah semburan tersebut air sumur warga di lingkungan sumur bor itu mengeluarkan gelembung dan dari dalam tanah terdengar suara aneh yang belum diketahui penyebabnya.

Diberitakan sebelumnya, sumur bor yang baru digali di kebun cabai kawasan Desa Tanjong Meunye pada Rabu (23/1/2019) sekira pukul 09.30 WIB menyemburkan lumpur pekat setinggi 25 meter ke udara.

Baca: Jenazah Rasyidin Sudah Dikafani, Keluarga Bawa Lagi ke RSUD karena Lihat Darah Bercucuran di Kepala

Sumur bor tersebut digali sehari sebelumnya untuk kebutuhan tanaman cabai.

Akibat kejadian tersebut, 11 kepala keluarga (KK) di sekitar lokasi itu sudah mengungsi.

Air dalam sumur yang mengeluarkan gelembung tersebut milik Nurlian Salim (70), Nadir (38), M Yusuf (51).

Baca: Kisah Penjual Mie Ayam Rp 2.000, Rika Septi Anadewi Menangis Saat Anak Minta Uang Jajan

Selain itu terdengar suara gemuruh di dalam tanah seputaran sumur bor tersebut.

"Warga saya masih sangat ketakutan dengan kejadian tersebut. Mereka trauma bukan karena hanya gelembung yang muncul dalam air sumur, tapi juga suara gemuruh dalam tanah," ujar Keuchik Tanjong Meunye Mawardi kepada Serambinews.com, Sabtu (26/1/2019).

Artikel ini telah tayang di Serambinews.com dengan judul Bikin Merinding, Terdengar Suara Gemuruh dan Air Sumur Bergelembung dari Pusat Semburan Lumpur