Bermula dari Larangan Menari, Karman Tewas Dikeroyok Setelah Menebas Juma Ali
Perkelahian hebat berujung maut menggerakkan warga Desa Bala, Kecamatan Balanipa, Polewali Mandar (Polman).
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribun Timur, Edyatma Jawi
TRIBUNNEWS.COM, POLMAN - Perkelahian hebat berujung maut menggerakkan warga Desa Bala, Kecamatan Balanipa, Polewali Mandar (Polman).
Perkelahian yang menewaskan pemuda bernama Karman itu terjadi pada Minggu (27/1/2019), sore.
Berawal dari percekcokan saat pelaksanaan pawai kuda menari atau Sayyang Pattuqduq di Desa Bala.
Kasatreskrim Polres Polman, AKP Syaiful Isnaini menjelaskan, kejadian bermula saat Karman dilarang ikut berjoget dalam rombongan pawai kuda menari oleh pelaku bernama Amri.
Baca: Pesan Liliyana Natsir kepada Juniornya: Kekalahan Itu Tidak Memalukan, yang Memalukan Itu Menyerah
Baca: Disia-siakan Dortmund, Shinji Kagawa Pilih Kabur ke Liga Spanyol
Karman dan Amri lalu terlibat perkelahian di tengah kerumunan warga. Namun tak berlangsung lama sebab dapat dilerai.
Seusai pawai kuda menari, keduanya pun pulang. Namun Karman kembali bersama temannya bernama Pikal mencari Amri.
Karman dan Pikal mendatangi rumah Amri dengan membawa parang. Keduanya lalu mengajak Amri berduel.
Saat itu di atas rumah, Amri sedang bersama dengan Juma Ali, Yakin, Fadil, Kundu, Sa'dir alias Kumal, Baso dan Anding.
Mendengar ajakan duel dari Karman dan Pikal, rekan Amri yakni Juma Ali maju menghampiri. Karman lalu menghunuskan pedang dan mengenai pinggul kiri Juma Ali.
Melihat kejadian tersebut, Amri, Yakin, Fadil, Kundu, Sa'dir alias Kumal, Baso dan Anding segera mengambil senjata tajam.
Kemudian mendatangi Karman yang berada di depan rumah Amri. Terjadilah perkelahian yang menyebabkan Karman meninggal dunia.
Satreskrim Polres Polewali Mandar (Polman) berhasil meringkus empat pelaku pembunuhan. Yakni Baso Muslim (25), Amri Bin Yakin (20), Andin alias Anding (40) dan Kumal Bin Sulu (40).
Sementara itu, pemuda lainnya yang terlibat perkelahian maut itu mengalami luka dan sedang dalam perawatan di RSUD Polman. (*)
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Kronologi Pembunuhan di Balanipa Polman, Bermula dari Larangan Menari,
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.