14 Nelayan Aceh yang Ditahan Myanmar Dibebaskan, Kapten Jamaluddin Masih Ditahan Jalani Proses Hukum
Sebanyak 14 dari 15 nelayan Aceh yang ditahan oleh militer myanmar sudah dibebaskan sejak Sabtu (26/1/2019).
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Sebanyak 14 dari 15 nelayan Aceh yang ditahan oleh militer myanmar sudah dibebaskan sejak Sabtu (26/1/2019).
Sedangkan kapten kapal bernama Jamaluddin masih ditahan oleh pihak berwenang di negara itu.
Panglima Laot Idi, Razali M Ali kepada Serambi, Senin (28/1/2019) membenarkan informasi tentang dibebaskannya nelayan asal Aceh Timur yang ditahan di penjara Kota Kawthaung, Provinsi Thanintharyi sejak November tahun lalu.
Mereka sudah dpindahkan ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Yangon, Myanmar.
Informasi itu juga dibenarkan Sekjen Panglima Laot Aceh, Oemardi.
"Saya sudah berkomunikasi dengan nelayan, mereka sehat dan saat ini sedang di karantina KBRI Yangon. Selama di penjara mereka juga diperlakukan dengan baik, makanan yang disediakan halal," ujar Razali.
Rencananya, para nelayan itu akan diberangkatkan dari Yangon ke Kuala Lumpur hari ini, Selasa (29/1/2019).
Baca: Terjun ke Laut Saat akan Ditangkap AL Myanmar, Seorang Nelayan Aceh Meninggal
Kemudian, Kamis (31/1/2019) akan diberangkatkan dari Kuala Lumpur ke Banda Aceh.
Namun, jadwal tersebut masih sementara, karena belum ada informasi yang pasti.
Pemulangan ke-14 nelayan itu akan difasilitasi oleh pihak KBRI. Selama perjalanan pulang, mereka juga akan didampingi oleh staf KBRI.
Sementara itu kapten kapal, Jamaluddin yang saat ini masih ditahan di penjara setempat akan segera menjalani proses hukum.
Jamaluddin juga akan didampingi oleh pihak KBRI dan akan disediakan pengacara selama proses hukum berjalan.
Panglima Laot Idi mengatakan, pihaknya menghormati proses hukum yang sedang berjalan di Myanmar terhadap kapten Jamaluddin.
Baca: Mobil Tercebur ke Sungai Brantas Ditemukan di Kedalaman 15 Meter, 3 Korban Tewas Dievakuasi
Namun mereka berharap proses berjalan cepat dan kapten kapal dapat segera dipulangkan ke Indonesia.
Pimpinan Lembaga Sapa dan Peduli, Ustaz Very Agustian mengatakan, pihaknya yang bekerja sama dengan lembaga lokal di Myanmar sudah mendatangi nelayan yang sudah dibebaskan tersebut.
Saat ini mereka berada di kompleks KBRI Yangon.
Seperti diberitakan, pada 6 November 2018 boat KM Bintang Jasa asal Idi, Aceh Timur diadang oleh Tentara Angkatan Laut Myanmar di perairan dekat Kawthaung.
Satu dari 16 nelayan tersebut meninggal dunia, yaitu Nurdin (41) dan sudah dikebumikan di Myanmar.
Karena saat ditangkap, para nelayan Aceh itu diperintahkan loncat ke laut, namun Nurdin tenggelam. (mun)
Artikel ini telah tayang di Serambinews.com dengan judul Myanmar bebaskan 14 Nelayan Asal Aceh