Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Saat Ditemukan, Jenazah Korban Rumah Longsor Budi Bersama Istri dan Dua Anaknya Saling Berpelukan

Mereka menemukan posisi ke empat jenazah saling berpelukan, berada di atas kasur, tertimpa tanah, dinding batako, pohon jeruk, dan senderan rumah.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Saat Ditemukan, Jenazah Korban Rumah Longsor Budi Bersama Istri dan Dua Anaknya Saling Berpelukan
Tribun Bali/Ratu Ayu Astri Desiani
Kondisi rumah Ketut Budi Kace yang rusak akibat tertimpa reruntuhan longsor di Buleleng, Bali, Selasa (29/1/2019). TRIBUN BALI/RATU AYU ASTRI DESIANI 

TRIBUNNEWS.COM, SINGARAJA - Longsor terjadi di Banjar Dinas Sangker, Desa Mengening, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Bali, Selasa (29/1/2019) sekitar pukul 04.00 wita.

Satu keluarga tewas akibat insiden ini.

Ketut Budi Kace (33) bersama istrinya, Luh Sentiani (27), dan dua anaknya, Putu Rikasih (9) dan Kadek Sutama (5) tak sempat menyelamatkan diri dari maut tersebut.

Musibah tiba-tiba datang menghampiri saat keluarga malang ini tengah tertidur pulas.

Jenazah mereka berhasil dievakuasi oleh warga sekitar pada pukul 06.00 Wita.

Nyoman Dania (78), ayah korban Ketut Budi Kace menuturkan, hujan deras mengguyur wilayah Banjar Dinas Sangker sekitar pukul 02.00 Wita dinihari.

Empat korban tewas akibat Longsor di Desa Mengening, Kubutambahan, Buleleng, Selasa (29/1/2019).
Empat korban tewas akibat Longsor di Desa Mengening, Kubutambahan, Buleleng, Selasa (29/1/2019). (Dok BPBD Kab Buleleng)

Ia pun sempat merasa was-was, sebab lokasi kediaman anaknya berada di bawah tebing setinggi kurang lebih delapan meter.

Baca: Empat Anggota Keluarga Tewas Tertimbun Longsor di Buleleng

Berita Rekomendasi

Saat hujan mengguyur, Dania sempat terbangun dari tidurnya.

Ia sempat memantau rumah anaknya yang lokasinya tepat di belakang rumah Dania.

"Saya sempat bangun sekitar jam 03.00 Wita, mantau rumah anak saya. Sempat was-was karena posisi rumahnya ada di bawah, rawan kena longsor. Saya lihat anak saya tidak keluar rumah, jadi saya rasa aman-aman saja," kata Nyoman Dania saat ditemui di rumah duka.

"Jam 04.00 Wita saya tidur. Pas bangun jam 05.00 wita, saya lihat rumah Ketut sudah rata. Sempat saya panggil tapi tidak ada sahutan, firasat saya sudah meninggal. Akhirnya saya minta bantuan ke warga untuk dievakuasi," ujar Nyoman.

Proses evakuasi korban tanah longsor di Banjar Sasih, Batubulan, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Bali, Sabtu (8/12/2018). TRIBUN BALI/I NYOMAN MAHAYASA
Proses evakuasi korban tanah longsor di Banjar Sasih, Batubulan, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Bali, Sabtu (8/12/2018). TRIBUN BALI/I NYOMAN MAHAYASA (Tribun Bali/I Nyoman Mahayasa)

Warga yang mengetahui kejadian ini pun bergegas melakukan evakuasi.

Mereka menemukan posisi ke empat jenazah saling berpelukan, berada di atas kasur, tertimpa tanah, dinding batako, pohon jeruk, dan senderan rumah.

"Anak saya Ketut Budi Kace posisinya memeluk anak perempuannya Putu Rikasih, istrinya Luh Sentiani posisinya memeluk anak laki-lakinya Kadek Sutama. Semuanya masih di atas ranjang," ungkap Dania lirih.

Bila tidak ada halangan, keempat jenazah akan dimakamkan di setra Desa Pakraman Mengening, pada Rabu (30/1/2019).

Artikel ini telah tayang di Tribun-bali.com dengan judul Satu Keluarga Tewas Tertimpa Longsor di Buleleng, Posisi Saling Berpelukan di Kasur

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas