Puluhan Makam di Pajukukang Rusak Tergerus Abrasi, Tulang-belulang Berserakan hingga ke Laut
Di lokasi pemakaman terlihat kain kafan maupun tulang belulang manusia berserakan akibat abrasi.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan TribunBantaeng.com, Edi Hermawan
TRIBUNNEWS.COM, BANTAENG - Puluhan makam di Dusun Bombong, Desa Biangkeke, Kecamatan Pajukukang, Bantaeng rusak parah akibat abrasi.
Makam yang sudah berdiri sejak lama itu, perlahan-lahan rusak dihantam oleh air laut.
Sebagian besar makan tersebut sudah terbongkar atas peristiwa alam itu, sebab air laut beberapa waktu belakangan terus pasang.
Bahkan, air laut sudah masuk mencapai 15 hingga 20 meter dari bibir pantai. Menggerus pemakaman maupun rumah warga sekitar wilayah itu.
Dengan jelas pada lokasi pemakaman sudah terlihat kain kafan maupun tulang belulang manusia.
Baca: Bule Mengamuk hingga Obrak-abrik Kantor Konjen Swiss di Denpasar, Petugas Terpaksa Membiusnya
Salah satu warga, Usman bahkan mengatakan ada tengkorak manusia yang sudah hanyut terbawa air laut.
"Kita lihat saja sendiri bagaimana kondisinya, tulang manusia berserakan, bersama kain kafan pembungkusnya. Tidak sedikit juga sudah hanyut ke laut," ujarnya kepada TribunBantaeng.com, Jumat (2/1/2019).
Hal itu yang membuat sejumlah warga berinisiatif untuk memindahkan makam sanak keluarganya.
Mereka umumnya melakukan pemindahan makam itu ke tempat yang jauh dari pesisir.
"Sudah banyak yang pindahkan makam keluarganya. Ada bahkan yang pindahkan ke kampung halamannya," tuturnya.
Baca: Oknum Pilot Diduga Curi Jam Tangan di Bandara Ngurah Rai Seharga Rp 4.950.000, Aksinya Terekam CCTV
Karena itu, dia berharap pemerintah segera mengambil langkah cepat untuk mengatasi persoalan abrasi tersebut.
Seperti diketahui, sudah ada sejumlah kerusakan yang diakibatkan oleh abrasi yang melanda Bantaeng beberapa waktu belakangan.
Seperti tanggul jalan pesisir yang terus ambruk oleh hantaman air laut Flores tersebut.
Ada juga rumah warga yang rusak oleh abrasi itu.
Artikel ini telah tayang di Tribun-timur.com dengan judul Efek Abrasi, Puluhan Makam di Biangkeke Bantaeng Rusak