Erick Thohir Bangkitkan Optimistis Milenial Semarang, Indonesia Tak akan Kalah dari Negara Lain
Ketua TKN Jokowi-Amin, Erick Thohir, juga menyempatkan diri untuk menemui simpatisan pendukung di resto The Tavern Semarang.
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Faizal M Affan
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Di waktu yang bersamaan dengan kunjungan Calon Presiden 01 Joko Widodo, Ketua TKN Jokowi-Amin, Erick Thohir, juga menyempatkan diri untuk menemui simpatisan pendukung di resto The Tavern Semarang.
Dalam kunjungannya kali ini, ia memaparkan berbagai hasil kinerja Jokowi dan Yusuf Kalla selama menjabat sebagai Presiden periode 2014-2019.
"Gelaran Asian Games yang berlangsung beberapa waktu lalu, sudah ditonton lebih dari 3,5 miliar orang."
"Itu membuktikan jika Indonesia bisa".
"Indonesia siap menjadi tuan rumah Olimpiade 2032 nanti," tegasnya disambut tepuk tangan Relawan Milennial Jokowi-Amin.
Ia melanjutkan, belum pernah ada sebelumnya prestasi besar bangsa yang diakui dunia.
Sampai saat ini, negara di benua Asia yang sudah pernah melaksanakan Olimpiade hanya Jepang, Korea, dan China.
"Indonesia pasti bisa."
"Asal kita mau dan optimis untuk mempersiapkan segalanya."
"Kuncinya ada pada kemauan kita," jelasnya.
Bagi TKN Jokowi-Amin, olahraga dan politik tidak jauh berbeda.
Apabila bersatu, maka akan membawa optimisme pada semua orang.
"Olahraga sepak bola tidak mungkin dilakukan sendiri."
"Kalau sendirian mustahil untuk bisa menang."
"Sama, politik juga seperti itu."
"Tetapi politik yang membawa optimisme supaya semangat masyarakat jadi lebih baik," terangnya.
Karena yang hadir banyak berasal dari generasi milenial, Erick Thohir sempat menyinggung ciri khas generasi yang lahir di tahun 90-an.
"Milenial itu kreatif, saling terkoneksi, saling bersinergi, dan confident."
"Jika ini dilakukan secara masif, maka Indonesia tidak akan kalah dengan negara lain."
"Sebab, hampir 50 persen lebih penduduk Indonesia berusia di bawah 35 tahun," tuturnya.
Dalam urusan bisnis, peringkat kemudahan berbisnis di Indonesia naik menjadi peringkat 73 dunia.
Dari yang sebelumnya pada tahun 2014 peringkat 120.
"Ini faktanya. Indonesia semakin lebih baik."
"Tapi ini masih belum cukup. Target kami maksimal di peringkat 35 dunia," tegasnya.
Apa yang dikatakan calon presiden nomor urut 01, Jokowi-Amin, tentang peringkat ekonomi Indonesia di tahun 2045, sama dengan yang dikemukakan Erick.
"Melihat GDP saat ini, insyallah di tahun 2045 atau di usia ke 100, Indonesia bisa berada di peringkat empat dunia."
"Tapi tahapan-tahapan untuk menuju ke sana juga tak mudah," imbuhnya.
Erick sempat memuji kondisi Bandara Ahmad Yani yang sekarang lebih baik.
Selain itu, potensi Kota Lama Semarang yang bisa menjadi pusat perekonomian yang tak kalah dengan kota lain.
"Contoh kecil saja, restoran ini tidak mungkin ada jika tidak ada jalan."
"Maka kalau infrastrukturnya baik, maka akan meningkatkan perekonomian," terang Erick.
Ia memberikan pesan kepada simpatisan yang hadir jangan menjadi milenial yang asik sendiri.
Harusnya menjadi generasi milenial yang memiliki empati.
"Mari saling berkolaborasi. Jika percaya masa depan lebih baik, ambil posisi yang terbaik."
"Selain itu harus berani ambil keputusan."
"Jangan pesimis, jangan anggap akan bubar, dan jangan saling membeda-bedakan," pungkasnya. (*)