Pasien Demam Berdarah yang Meninggal di Ponorogo Bertambah Jadi Lima Orang
Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo mencatat, jumlah pasien meninggal akibat DBD di Ponorogo sejak Januari hingga Februari 2019, menjadi lima orang.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, PONOROGO - Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo mencatat, jumlah pasien meninggal akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) di Ponorogo sejak Januari hingga Februari 2019, menjadi lima orang.
"Data di kami ada lima yang meninggal karena DB," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo, drg Rahayu Kusdarini saat dihubungi, Selasa (5/2/2019).
Dia menuturkan, lima pasien yang meninggal akibat demam berdarah berasal dari Desa Nglewan Kecamatan Sambit, Desa Kupak Kecamatan Bungkal, Desa Singkil Kecamatan Balong, Desa Pengkol Kecamatan Kauman, Desa Josari Kecamatan Jetis.
Dia mengatakan, mengenai informasi jumlah korban meninggal karena DB di Ponorogo yang mencapai sembilan orang, tidak sepenuhnya benar.
Baca: Steffy Burase Batal Menikah dengan Irwandi karena Gubernur Nonaktif Aceh itu Keburu Ditangkap KPK
Sebab, kata Rahayu, memang ada empat pasien yang awalnya didiagnosa awal terkena DB, dan akhirnya meninggal.
Namun, menurut dokter yang merawat, penyebab kematian pasien bukan disebabkan karena DB, tetapi karena ada penyakit penyerta.
"Sedang yang empat lainnya memang masuk rumah sakit dengan diagnosa awal DB. Akan tetapi ada penyakit penyerta dan dokter yang merawat menyatakan bahwa meninggalnya bukan karena DB," imbuhnya.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Jumlah Pasien Meninggal Akibat Deman Berdarah di Ponorogo Menjadi Lima Orang