Ganjar, Kapolda dan Pangdam Gelar Kejar Pelaku Teror Pembakaran Mobil
Pangdam IV Diponegoro, Mayjen TNI Mochamad Effendi mengatakan siap membackup kekuatannya untuk membantu upaya pengamanan wilayah.
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo bersama Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Condro Kirono dan Pangdam IV Diponegoro, Mayjen TNI Mochamad Effendi menggelar jumpa pers mendadak terkait kasus pembakaran kendaraan yang semakin mencemaskan. Selain melanda Kota Semarang, Kabupaten Kendal dan Kabupaten Semarang, terbaru kasus serupa terjadi di Grobogan.
Jumpa pers yang berlangsung di Rumah Dinas Gubernur Jateng, Kamis (9/2/2019) tersebut membahas banyak hal, terkait upaya penangkapan pelaku teror, upaya pencegahan baik dengan proses razia dan penambahan personil, hingga pentingnya sosialisasi kepada masyarakat tentang kesadaran menjaga keamanan.
Dalam rilis yang diterima tribunnews.com dijelaskan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo telah memerintahkan seluruh Bupati/Wali Kota se Jawa Tengah untuk tetap waspada. Tidak hanya di daerah yang sudah terjadi teror, namun semua wilayah Jateng harus diamankan dari aksi teror.
"Kami dibantu Kapolda Jateng dan Pangdam IV Diponegoro telah melakukan banyak hal untuk pengamanan dan pengungkapan kasus ini. Saya telah perintahkan semua Bupati/Wali Kota untuk mengamankan daerah masing-masing, hidupkan lagi Poskamling, pasang CCTV dan portal-portal untuk menghalangi pelaku melakukan terornya," kata Ganjar.
Perintah tersebut lanjut Ganjar tidak hanya di daerah yang sudah terjadi teror pembakaran kendaraan, melainkan berlaku untuk semuanya. Ia sudah perintahkan semuanya, agar jangan kendur sampai proses demokrasi ini selesai.
"Saya juga menghimbau masyarakat tetap tenang. Kapolda, Pangdam dan instansi terkait sudah berjalan dengan cara, instrumen dan kewenangannya masing-masing," tegasnya.
Meski begitu, Ganjar tetap meminta masyarakat semakin menumbuhkan kesadarannya dalam mengamankan daerah masing-masing. Menurutnya, jajaran aparat penegak hukum tidak akan berhasil jika tidak didukung oleh masyarakat.
"Polisi/TNI kalau masyarakat tidak medukung, maka tidak bisa. Membangun kesadaran kembali dari masyarakat untuk mengamankan lingkungannya masing-masing itu yang terpenting," terangnya.
Disinggung apakah teror ini terkait tahun politik, Ganjar enggan berspekulasi dan memutuskan terlalu dini.
"Mungkin kalau dilihat waktunya masa itu, tapi saya tidak mau terlalu dini. Nanti jika terungkap satu saja, maka akan terungkap semuanya. Maka jalan satu-satunya untuk mengungkap ini pelakunya harus ditangkap," pungkasnya.
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Condro Kirono dalam kesempatan itu mengatakan, kasus pembakaran kendaraan di Grobogan itu sama motifnya dengan teror yang terjadi di kota lain di Jawa Tengah. "Motif dan modusnya sama, membakar menggunakan minyak," kata Condro.
Tindakan yang dilakukan kepolisian untuk mengungkap kasus ini lanjut Condro terus dilakukan. Bahkan, pihaknya sudah membentuk tim khusus yang beranggotakan dari Polda Jateng, Polres-Polres, TNI dan tim dari Mabes Polri.
"Kami sudah melakukan razia-razia di jalanan, melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan penguatan tim. Total ada 1200 personil yang kami terjunkan khusus untuk mengungkap kasus ini," terangnya.
Penambahan penjagaan lanjut Condro juga dilakukan dengan mengerahkan 2/3 kekuatan di Kepolisian untuk tugas pada malam hari. Mereka ditugaskan beroperasi pukul 24.00 WIB hingga pukul 05.00 WIB.
"Selain upaya kami untuk terus mengejar pelaku, upaya-upaya pencegahan sudah kami lakukan dengan penguatan personil. Kami berharap kejadian semacam ini tidak terjadi lagi," kata dia.
"Saya juga mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran keamanan lingkungan masing-masing, penjagaan malam diperketat, CCTV dipasang juga harta dan barang berharga lain dijaga dengan baik-baik," lanjutnya.
Pangdam IV Diponegoro, Mayjen TNI Mochamad Effendi mengatakan siap membackup kekuatannya untuk membantu upaya pengamanan wilayah.
Baca: Polri Bentuk Tim Khusus dan Libatkan Densus 88 Ungkap Teror Pembakaran Kendaraan di Jawa Tengah
"Di masing-masing kelurahan dan desa, kami tambah jumlah Babinsa untuk membuat masyarakat semakin tenang dan menghindari aksi serupa. Kami siap membackup penuh, baik kekuatan maupun sarana prasarana yang ada," ucapnya.
Sekedar diketahui, teror pembakaran kendaraan melanda Jawa Tengah, akhir-akhir ini. Di Kota Semarang terjadi 17 kasus pembakaran kendaraan, di Kendal ada 8 kasus dan di Kabupaten Semarang ada satu kasus. Terbaru di Grobogan juga satu kasus.
Pelaku melakukan aksinya dengan melempar kain yang telah diberikan minyak ke kendaraan warga. Pelaku beraksi pada dini hari dan diduga sangat terlatih, mengingat sangat sedikit jejak kejahatan yang ditinggalkan. Sampai saat ini, kasus teror pembakaran kendaraan terus diselidiki pihak kepolisian.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.