Sembilan Pasien DBD di Sumba Timur Meninggal Dunia
Enam orang pasien meninggal di RSUD Umbu Rara Meha, dan tiga orang pasien meninggal di RSK Lindimara Waingapu
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo
TRIBUNNEWS.COM, WAINGAPU - Wabah demam berdarah dangue (DBD) di wilayah Kabupaten Sumba Timur semakin darurat, pasalnya pasien yang menderita DBD terus meningkat tajam pada setiap hari.
Total hasil rilis dari tiga Rumah Sakit yang ada di Kota Waingapu yakni RSK Lindimara, RSU Imanuel Waingapu, dan RSUD Umbu Rara Meha Waingapu sejak dari tanggal 1 Januari 2019 sampai tanggal 13 Frebuari 2019 sudah mencapai 351 pasien DBD yang ditangani ketiga Rumah Sakit itu.
Dari total 351 pasien DBD yang ditangani tersebut, sembilan pasien DBD diantaranya nyawa tak bisa tertolong alias meninggal dunia dengan rincian enam orang pasien meninggal di RSUD Umbu Rara Meha, dan tiga orang pasien meninggal di RSK Lindimara Waingapu.
Pada, Senin (11/2/2019) malam Pasien DBD yang meninggal adalah seorang Balita Anastasia Clarita Ina (4), warga RT 03/RW 01 Kelurahan Lamba Napu, Kecamatan Kambera. Anak itu meninggal dunia saat menjalankan perawatan di RSK Lindimara Waingapu dan meninggal dunia, Senin (11/2/2019) malam hari.
Baru berselang satu hari, Rabu (13/2/2019) DBD kembali merenggut lagi nyawa satu orang meninggal dunia. Pasien itu merupakan anak baby baru berusia 12 bulan.
Berdasarkan surat Rujukan dari RSK Lindimara yang dikirim Direktur RSUD Umbu Rara Meha Waingapu Dr. Lely Harakai, M.Kes kepada POS-KUPANG. COM, melalui pesan Rabu (13/2/2019) sore, nama pasien yang meninggal dunia itu berdasarkan surat rujukan itu Umbu Fernandes.
Dr Lely mengatakan pasien anak itu baru berusia 12 bulan, dengan alamat Wara, Kelurahan Kamalaputi, Kecamatan Kota Waingapu, pasien anak itu dirujuk dari RSK Lindimara. Pasien anak itu diopname sejak tanggal 10 Frebuari 2019, kemudian dirujuk ke RSUD Umbu Rara Meha Waingapu pada tanggal 13 Frebuari 2019 dan meninggal dunia di ruang UGD RSUD itu pada pukul 14.45 Wita.
Baca: Serangan Demam Berdarah Sangat Masif di Perbatasan Kota Depok dan Bekasi
"Pasien berusia 12 bulan opname sejak tanggal 10 Frebuari, rujuk ke RSUD pada tanggal 13 Frebuari dan Meninggal dunia di ruang UGD pada pukul 14.45 Wita,"tulis Dr. Lely.
Pasien DBD yang masuk merawat di RSUD Umbu Rara Meha terus meningkat. Dimana sepanjang tahun 2019 sampai dengan, Selasa (12/2/2019) sebanyak 148 orang, namun bertamah menjadi 150 orang sampai, Rabu (13/2/2018).
Dr. Lely juga menjelaskan pasien positif DBD yang dirawat di RSUD tersebut dari tanggal 1 Januari 2019 sampai 13 Frebuari 2019 sebanyak 150 orang pasien DBD.
Dari total 150 orang pasien tersebut, sudah enam orang pasien DBD yang nyawanya tak tertolong alias meninggal dunia dimana pasien yang terakhir meninggal yakni pasien anak kecil asal Wara yang dirujuk dari RSK Lindimara itu.
Pasien DBD juga terus bertambah di RSU Imanuel Waingapu dari hari ke hari sepanjang tahun 2019.
Hingga kemarin 12 Frebuari 2019 sebanyak 102 orang, namun bertambah menjadi 105 orang sampai dengan, Rabu (13/2/2019).
Direktur RSU Imanuel Waingapu, Dr. Danny Christian kepada POS-KUPANG. COM, Rabu (13/2/2019) sore juga menjelaskan sepanjang tahun 2019 terhitung sejak dari tanggal 1 Januari 2019 sampai 13 Frebuari 2019 siang tadi sudah sebanyak 105 pasien yang positif DBD yang dirawat di RSU Imanuel.
"Semua selamat, ada beberapa kasus sudah sampai perdarahan spontan dari saluran cerna (Hematochezia) dan perdarahan dari hidung ( Epistaksis) tetapi semua akhirnya membaik dan bisa pulang dengan sehat. Belum ada satu pun yang meninggal di RSU Imanuel,"ungkap Dr. Danny.
Pasien DBD juga terus meningkat di RSK Lindimara Waingapu, dimana sepanjang tahun 2019 sampai dengan 12 Frebuari 2019 sebanyak 88 orang pasien DBD. namun sampai dengan hari ini, Rabu (13/2/2019) pasien DBD terus meningkat menjadi 96 pasien.
Direktur RSK Lindimara Dr.Alhairani K.L.M.Mesa kepada POS-KUPANG. COM melalui pesan WatsApp, Rabu (13/2/2019) sore, mengatakan pasien DBD yang dirawat di RSK Lindimara terhitung dari tanggal 1 Januari 2019 sampai 13 Frebuari 2019 sebanyak 96 pasien.
Kata Dr. Alhairani, dari 96 pasien DBD itu, tiga diantaranya meninggal dunia. Pasien terakhir meninggal yaitu anak kecil bernama Anastasia Clarita Ina (4) warga Lambanapu, Kecamatan Kambera yang meninggal pada, Senin (11/2/2019) malam.